Senin, 02 April 2012

Penentuan Harga, Permintaan dan Penawaran

1. PENENTUAN HARGA KESEIMBANGAN
     Harga keseimbangan atau harga ekulibrium adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan antara kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli dan penjual dimana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya.
     Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga. Sehingga terjadilah transaksi antara penjual dan pembeli. 
2. PERMINTAAN
     Permintaan  adalah sejumlah barang yang akan dibeli dan diminta pada tingkat harga tertentu dan dalam waktu tertentu.
  • Hukum Permintaan:
     Hukum permintaan berbunyi: " apabila harga naik maka jumlah barang yang diminta akan mengalami penurunan, dan apabila harga turun maka jumlah barang yang diminta akan mengalami kenaikan ". Dalam hukum permintaan jumlah barang yang diminta akan berbanding terbalik dengan tingkat harga barang. Kenaikan harga barang akan menyebabkan berkurangnya jumlah barang yang diminta. Hal ini dikarenakan:
naiknya harga menyebabkan turunnya daya beli konsumen dan akan berakibat berkurangnya jumlah permintaan. naiknya harga barang akan menyebabkan konsumen mencari barang pengganti yang harganya lebih murah.
  • Kurva Permintaan
     Kurva permintaan adalah kurva yang menunjukkan hubungan berbagai jumlah barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga. Kurva ini akan menghubungkan titik-titik koordinat pada sumbu harga  barang (sumbu P) dan pada sumbu jumlah barang (sumbu Q). 
Kurva permintaan
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan adalah :
a). Selera / perilaku konsumen
b). Pendapatan konsumen
c). Harga barang / jasa pengganti
d). Harga barang / jasa pelengkap
e). Perkiraan harga dimasa datang
f). Intensitas kebutuhan konsumen
3. PENAWARAN
     Penawaran  adalah jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu dan pada waktu tertentu.
  • Hukum Penawaran
     Hukum penawaran berbunyi : " bila harga tingkat mengalami kenaikan maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik,dan bila tingkat harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan akan turun ". Dalam hukum penawaran jumlah barang yang ditawarkan akan berbanding lurus dengan tingkat harga, di hukum penawaran hanya menunjukkan hubungan searah antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga.
  • Kurva Penawaran
     Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan hubungan berbagai jumlah barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen pada berbagai tingkat harga. Kurva ini akan menghubungkan titik-titik koordinat pada sumbu harga (sumbu P) dan pada sumbu jumlah barang (sumbu Q).
  •  Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran:
a). Biaya produksi
b). Teknologi
c). Perkiraan harga barang di masa datang
d). Pajak
e). Harga barang itu sendiri
f). Harga barang pengganti (subtitusi)
g). Tujuan dari perusahaan
h). Jumlah penduduk.

Perilaku Konsumen

1. PENGERTIAN
    Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, sera pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.
    Konsumen adalah seseorang yang menggunakan barang atau jasa. Konsumen diasumsikan memiliki informasi atau pengetahuan yang sempurna berkaitan dengan keputusan konsumsinya. Mereka tahu persis kualitas barang, kapasitas produksi, teknologi yang digunakan dan harga barang di pasar. 
    Mereka mampu memprediksi jumlah penerimaan untuk suatu periode konsumsi. Berikut ini adalah wujud dari konsumen:
  • Personal Consumer : Konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunanya sendiri.
  • Organizational Consumer : Konsumen ini membeli atau menggunakan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalani organisasi tersebut. 
2. PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN
    Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen:
  • Pendekatan Interpretif 
    Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang di rasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
  • Pendekatan Tradisional
    Pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survey untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seseorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
  • Pendekatan Sains Marketing
    Pendekatan ini didasari pada teori dan metode dari ilmu dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hirarki keputusan kebutuhan manusia menurut Abraham  Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.
3. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN
  • Faktor Sosial
a). Pengaruh keluarga
b). Group
c). Peran dan status
  • Faktor Personal
a). Situasi ekonomi
b). Gaya hidup
c). kepribadian dan konsep diri
d). Umur dan siklus hidup
e). Pekerjaan
  • Faktor Psikologi
a). Motivasi
b). Persepsi
c). Pembelajaran
d). Belief and attitude
  • Faktor Kebudayaan
a). Subkultur
b) Kelas sosial
4. KEPUTUSAN PEMBELIAN
    Keputusan pembelian menurut Schiffman, Kanuk (2004, p.547) adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembeli, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia dalam beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk membeli dapat mengarah pada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan. 
    Bentuk proses pengambilan keputusan tersebut dapat digolongkan menjadi berikut:
  • Fully planned purchase, baik produk dan merk yang sudah dipilih sebelumnya. Biasanya terjadi ketika keterlibatan dengan produk tinggi (barang otomotif) namun bisa juga terjadi dengan keterlibatan pembelian (kebutuhan rumah tangga ). Planned purchase dapat di alihkan dengan taktik marketing misalnya pengurangan harga, kupon, atau aktivitas promosi lainnya.
  • Partially planned purchase, bermaksud untuk membeli produk yang sudah ada tetapi pemilihan merk ditunda sampai saat pembelajaran. keputusan akhir dapat dipengaruhi oleh discount harga atau display produk.
  • Unplanned purchase, baik produk dan merk yang dipilih di tempat pembelian. Konsumen sering memanfaatkan katalog dan produk pajangan sebagai pengganti daftar belanja. Dengan kata lain, sebuah pajangan dapat mengingatkan seseorang akan kebutuhan dan memicu pembelian.
5. KONSEP ELASTISITAS
     Elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variabel lainnya. Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.
     Konsep elastisitas terdiri dari tiga macam, yaitu:
  • Konsep Elastisitas Harga
     Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan / respon jumlah permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbandingan daripada presentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan begitu pun sebaliknya.
     Sedangkan tanda elastisitas selalu negatif. Karena sifat yang berlawanan tadi, maka disepakati bahwa elastisitas harga ini benar indeksnya / koefisiennya dapat kurang dari, sama dengan lebih besar dari satu dan merupakan angka mutlak (absolute), sehingga permintaannya dapat di katakan:
a).  Tidak elastisitas (in elastic)
b).  Unitary (unity)
c).  Elastis (elastic)
  • Konsep Elastisitas Silang
     Permintaan konsumen terhadap suatu barang tidak hanya tergantung pada harga barang tersebut. Tetapi juga pada preferensi konsumen, harga barang subtsitusi, komplementer dan juga pendapatan. 
     Para ahli ekonomi mencoba mengukur respon / reaksi permintaan terhadap harga yang berhubungan dengan barang tersebut, disebut dengan elastisitas silang (Cross price elasticity of demand). 
     Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada produk lain, maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan presentase perubahan permintaan dari barang x dibagi dengan presentase harga dari barang y.
     Apabila hubungan kedua barang tersebut (x & y) bersifat komplementer (pelengkap) terhadap barang lain itu, maka tanda elastisitas silangnya adalah negatif, misalnya kenaikan harga tinta akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena.
     Apabila barang lain tersebut bersifat substitusi (pengganti) maka tanda elastisitas silangnya adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam yang mengakibatkan kenaikan jumlah permintaan terhadap daging sapi dan begitu pun sebaliknya.
  • Konsep Elastisitas Pendapatan
     Suatu perubahan (peningkatan / penurunan) dari pada pendapatan konsumen akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perubahan tersebut di ukur dengan apa yang di sebuut elastisitas pendapatan.
     Apabila yang terjadi adalah kenaikan pendapatan yang berakibatkan kenaikan jumlah barang yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang di minta di sebut barang normal atau superior.
     Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu barang yang diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalah negatif dan barang ini disebut dengan barang inferior atau giffen.

Perilaku Produsen

A. Pengertian Produksi
      Produksi adalah konsep arus (flow consept), bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa tidak berubah.
      Produksi juga dapat diartikan usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan. Dan orang yang menghasilkan barang atau jasa tersebut disebut  Produsen. Untuk dapat melakukan kegiatan produksi, seorang produsen membutuhkan faktor-faktor produksi. 
     Terdapat dua faktor produksi yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi turunan :
  • Faktor Produksi Asli
Yang termasuk faktor produksi asli diantaranya adalah:
1. Alam 
2. Tenaga kerja
  • Faktor Produksi Turunan
Yang termasuk faktor produksi turunan :
1. Modal
2. Keahlian
B. Fungsi Produksi
     Fungsi produksi merupakan interaksi masukan (input) dan keluaran (output). Misalkan kita memproduksi jeans. Dalam fungsi produksi, jeans itu dapat diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisinya diubah begitu saja,maka hasilnya juga akan berubah. Namun, output dapat tetap sama bila perubahan satu komposisi diubah dengan komposisi yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti dengan penambahan tenaga kerja.
     Secara sistematis, fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut :
Q = f (L,R,C,T)
dimana:
Q = jumlah barang yang dihasilkan (quantity)
F = simbol persamaan (function)
L = tenaga kerja (labour)
R = kekayaan alam (resources)
C = modal (capital)
T = teknologi (tecnology)
C. Perilaku Produsen
     Sebuah usaha produksi baru bisa berjalan dengan baik bila dijalankan dengan produsen atau sering kita sebut dengan pengusahaPengusaha adalah orang yang mencari keuntungan yang menguntungkan dan mengambil resiko seperlunya untuk mengelola dan merencanakan suatu bisnis.
     Pengusaha berbeda dengan pemilik bisnis kecil atau manajer. Bila hanya memiliki sebuah usaha dan hanya berusaha untuk mencari  keuntungan, barulah sebatas pemilik suatu bisnis. Bila hanya mengatur karyawan dan menggunakan sumber daya perusahaan untuk usaha,maka orang itu disebut sebagai manajer. Pengusaha itu lebih dari keduanya. Pengusaha berusaha mendirikan perusahaan yang menguntungkan, mencari dan mengelola sumber daya alam untuk memulai suatu bisnis.
    Agar berhasil,manager harus mampu melakukan 4 hal sebagai berikut :
  • Perencanaan : Perencanaan antara lain terkait dengan penyusunan strategi, rencana bisnis, serta visi perusahaan. Ia harus tahu apa yang ia capai bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.
  • Pengorganisasian. Semua sumber daya yang ada harus ia kelola untuk mencapai tujuan perusahaannya, baik sumber daya, modal, dan manusia.
  • Pengarahan. Agar rencana bisa terwujud,pengusaha wajib membimbing dan mengarahkan anak buahnya.
  • Pengendalian. Kemampuan ini dengan hubungannya bagaimana hasil pelaksanaan kerja tersebut. Apakah sesuai dengan rencana atau tidak.
D. Produksi optimal
     Produksi optimal dikaitkan dengan penggunaan faktor produksi untuk memproduksi output tertentu, posisi optimal ini dicapai dimana tidak dimungkinkan untuk meningkatkan output tanpa mengurangi produksi output yang lain.
  • Tingkat produksi optimal
     Tingkat produksi optimal adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan. Metode ini dapat dicapai apabila besarnya biaya persediaan dan biaya penyimpanan yang dikeluarkan jumlahnya minimum. Artinya tingkat produksi optimal akan memberikan total persediaan.
     Metode ini mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan barang jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan. Metode tersebut menggunakan asumsi sbb :
1. Barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.
2. Selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.
3. Selama berproduksi, besar tingkat persediaan kurang dari Q karena menggunakan selama pemenuhan.
E. Penentuan Volume Produksi yang Optimal
     Menurut Riyanto, penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya variabel saja. Biaya variabel dalam persediaan pada prinsipnya dapat di golongkan sbb :
  • Biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi.
  • Biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut biaya biaya penyimpanan.
     Biaya penyimpanan terdiri atas biaya-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila rata-rata persediaan semakin tinggi . Biaya yang termasuk biaya penyimpanan sebagai berikut :
  • Biaya fasilitas penyimpanan
  • Biaya modal
  • Biaya keusangan 
  • Biaya perhitungan fisik dan konsilasi laporan
  • Biaya asuransi persediaan
  • Biaya pajak persediaan
  • Biaya pencurian, pengrusakan, dan perampokan 
  • Biaya penanganan persediaan, dan lain-lain.

Metodologi Ekonomi

A. DEFINISI DAN METODOLOGI EKONOMI
     Kata  Economy berasal dari bahasa Yunani yang mengandung arti "one who manages the household ". Arti ini secara literal berasal dari dua suku kata yang selama ini kita pahami, yaitu oicos dan nomos. Sedangkan  ilmu ekonomi  atau ekonomica adalah ilmu yang mempelajari rumah tangga tersebut.
     Metodologi ekonomi adalah ilmu yang mempelajari metode, umumnya metode ilmiah yang berhubungan dengan ekonomi, termasuk prinsip tentang perkembangan ekonomi. Istilah " metodologi " juga umum meskipun salah dan digunakan sebagai sinonim dari " metode ".
     Metodologi ekonomi sering disebut sebagai " the queen of social sciences ", ilmu ekonomi telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan Timbergen pada masa setelah perang dunia II merupakan salah satu pelopor ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model general equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua metode kuantitatif ini semua berkembang pesat hingga hampir semua makalah sekarang menggunakan salah satu dari keduanya untuk analisisnya. Di pihak lain, metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama di dorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.
B. MASALAH POKOK EKONOMI
     Masalah pokok ekonomi ada tiga (3), yaitu:
  • PRODUKSI, menyangkut masalah usaha atau kegiatan mencipta atau menambah kegunaan suatu benda.
  • KONSUMSI, menyangkut kegiatan menghabiskan atau mengurangi kegunaan suatu benda.
  • DISTRIBUSI, menyangkut kegiatan menyalurkan barang dari produsen dari konsumen.
     Pokok masalah tadi diperluas oleh aliran ekonomi modern yaitu:
  • (WHAT) Apa dan berapa?
     Masalah ini menyangkut persoalan jenis dan jumlah barang / jasa yang perlu diproduksi agar agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Contohnya:
- apakah bahan makanan yang dipilih?
- apakah pakaian,tempat tinggal atau jasa lain?
- berapa banyak barang tersebut diproduksi?
  • (HOW) Bagaimana?
     Setelah jenis dan jumlah barang dipilih, persoalan yang harus dipecahkan adalah:
- Bagaimana barang tersebut dipecahkan?
- Siapa yang memproduksi sumber daya yang dibutuhkan?
- Teknologi apa yang dibutuhkan?

  • (FORWHOM) Untuk siapa?
     Setelah pemecahan persoalan bagaimana memproduksi lebih lanjut adalah :
- Untuk siapa barang tersebut diproduksi?
- Siapa yang menikmati?
     Untuk memecahkan masalah tersebut, masyarakat melakukan beberapa hal berikut :
  1. Tradisi dan kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat primitif
  2. Insting yang biasa oleh binatang
  3. Perintah yang dilakukan oleh masyarakat yang mana diktator berkuasa
  4. Mekanisme  harga yaitu suatu proses yang terjadi di masyarakat dimana terjadi gaya tarik menarik antara produsen dan konsumen di pasar input maupun output.

C. PENGARUH MEKANISME HARGA
     Krisis finansial global yang terjadi sejak akhir tahun 2007telah mengakibatkan perlambatan ekonomi global secara bertahap. Diperkirakan daya beli masyarakat menurun. Banyak pihak yang mengatakan bahwa krisis hanya terjadi pada negara maju seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa. Namun perlu diingat bahwa sebagian negara yang kekuatan pasarnya sedang tumbuh (energing market) menguasai 60% pangsa pasar ekspor ke Amerika Serikat dan negara-negara maju. Karena itu, jika terjadi penurunan permintaan, pasti akan berdampak pada permintaan barang-barang dari negara yang sedang tumbuh (emerging countries). Tentu hal ini akan berakibat pada menurunnya kinerja berbagai sektor usaha, khususnya industri.
     Harapan untuk segera terlepas dari himpitan krisis ekonomi yang terjadi sejak akhir tahun 2007 nampaknya bukan merupakan sesuatu yang berlebihan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator ekonomi, seperti tingkat suku bunga perbankan yang terus menurun, meningkatnya suku bunga SBI, inflasi yang semakin terkendali serta transaksi di bursa efek yang semakin bergairah. Kondisi tersebut setidaknya dapat ditangkap sebagai sinyal bahwa indonesia sudah memasuki tahap recovery atau kebangkitan. Memang masih banyak faktor lain yang mempengaruhi sekaligus menentukan tingkat prosentase pemulihan ekonomi dan tingkat suku bunga bank, inflasi serta kondisi bursa efek pada umumnya dapat dijadikan barometer.
D. SISTEM PEREKONOMIAN


     Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan negara yang dimilikinya baik terhadap individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya dan bagaimana cara sistem ekonomi tersebut mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki faktor produksi. Sementara dari sistem lainnya, semua faktor tersebut dipegang oleh pemerintah.Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada diantara dua sistem ekstrem tersebut. 
     Selain faktor produksi,sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor produksi dan alokasi faktor produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economies), pasarlah yang mengatur faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui permintaan dan penawaran.
  • Perekonomian Terencana (planned economies)
     Ada dua bentuk utama perekonomian terencana,yaitu: komunisme dan sosialisme. Sebagai wujud pemikiran Karl Marx, komunisme adalah sistem yang mengharuskan pemerintah memiliki dan menggunakan faktor produksi. Namun, selanjutnya kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut hanyalah sementara. Ketika perekonomian indonesia dianggap telah matang, pemerintah harus memberikan hak atas faktor produksi itu kepada para buruh. 
     Uni soviet dan banyak negara Eropa timur lainnya yang menggunakan sistem ekonomi ini hingga akhir abad ke-20. Namun saat ini, hanya Kuba, Korea Utara, Vietman, dan RRC yang menggunakan sistem ekonomi ini. Negara-negara itu pun tidak sepenuhnya mengatur faktor produksinya. China misalnya, mulai melonggarkan peraturan dan memperbolehkan perusahaan swasta mengontrol faktor produksinya sendiri.
  • Perekonomian Pasar (market economies)
     Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan liberalisme untuk menciptakan sebuah lingkungan dimana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka inginkan. Sebagai akibatnya, barang yang di produksinya dengan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran.
  • Perekonomian Pasar Campuran (mixed market economies)
     Perekonomian pasar campuran adalah gabungan antara sistem perekonomian pasar dan terencana. Menurut Griffin, tidak ada satu pun di dunia ini yang benar-benar melaksanakan perekonomian pasar atau pun terencana, bahkan seperti negara Amerika Serikat. Meskipun dikenal sangat bebas, pemerintah amerika serikat tetap mengeluarkan beberapa peraturan yang membatasi kegiatan ekonomi. 
     Misalnya larangan untuk menjual barang-barang tertentu untuk dibawah umur, pengontrolan iklan (advertising), dan lain-lain. Begitu pula dengan perekonomian terencana. Saat ini, banyak negara-negara perekonomian blok timur yang telah melakukan privitasi perubahan status perusahaan pemerintah menjadi perusahaan swasta.