Minggu, 05 Februari 2012

Kemanakah lagu anak - anak?

Nyiur hijau, di tepi pantai.
Siar siur, daunnya melambai.
Padi mengembang, kuning meraya.
Burung-burung, bernyanyi gembira.
Tanah airku, tumpah darahku.
Tanah yang subur, kaya makmur.
Tanah Airku, tumpah darahku.
Tanah yang indah, permai nyata.

SYAIR lagu Nyiur Hijau ciptaan Maladi tersebut mengingatkan saya sewaktu masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Melalui lagu tersebut, imajinasi saya diajak berlayar berkeliling ke bumi Indonesia yang indah agung. Pepohonan hijau melambaikan kedamaian. Sawah luas menghamparkan berlaksa-laksa harapan. Dan laut biru menyimpan berjuta-juta kemakmuran. Saya sangat kagum dengan pencipta lagunya yang telah menyusun deretan melodi meliuk-liuk indah, memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi. Syair dengan kedalaman maknanya pun mampu ‘menyihir’ pikiran. Bagi anak-anak seusia saya (waktu itu), yang ada dalam benak hanyalah kebanggaan terhadap negeri Indonesia.

Selain Nyiur Hijau, guru kelas saya juga mengajarkan lagu seperti Ibu Pertiwi, Tidurlah Intan, Indonesia Pusaka,Pahlawan Merdeka, dan lain-lain. Masih lekat pula dalam ingatan saya, pada era 70 dampai dengan 80-an, setiap pekan TVRI menayangkan acara Ayo Menyanyi. Para penampil diambilkan dari artis cilik yang sedang tenar, atau dari sanggar-sanggar berprestasi. Meski durasinya hanya 30 menit dan bukan siaran langsung, karena TVRI selalu menayangkan penuh kesetiaan, acara tersebut benar-benar ditunggu oleh anak-anak. Ya, melalui televisi hitam putih berukuran 14 inchi yang gambarnya kadang lebih mirip koloni semut perang itu saya nongkrong di depan televisi, menikmati penampilan Adi Bing Slamet, Cicha Koeswoyo, Diana Papilaya, Dina Mariana, Vien Isharyanto, atau Yoan Tanamal.

Hingga dekade 90-an silam, saat Joshua Suherman, Sherina, Tasya, Trio Kwek-kwek, dan Agnes Monica masih berjaya sebagai penyanyi cilik, anak-anak seusia para penyanyi itu masih dimanjakan oleh lagu-lagu manis. Setiap pagi RCTI dan SCTV masih ‘sudi’ menayangkan lagu-lagu anak-anak. Dan, Kak Seto (Dr. Seto Mulyadi, ketua Komnas Anak) dengan lagunya Si Komo, atau AT Mahmud dengan lagunya Libur Telah Tiba merupakan pencipta lagu yang memberikan kontribusi besar bagi perkembangan dunia anak-anak.

Namun apa yang terjadi pada masa sekarang? Hanya terpaut sekitar 10 tahun saja, blantika musik anak-anak sudah mengalami lompatan cukup jauh. Televisi dan radio dipenuhi lagu-lagu orang dewasa. Dari genre pop, lagu-lagu semacam Kekasih Gelapku (Ungu), Ketahuan (Matta), Teman Tapi Mesra (Ratu) mengajak anak-anak berpikir layaknya orang dewasa.. Simak saja reffrain lagu Ketahuan berikut ini: O oh kamu ketahuan pacaran lagi/dengan si dia teman baikku.

Sementara dari genre dangdut ada Kucing Garong, CucakrawaBokong GatelPrapatan Celeng, atau Putri Panggung. Dalam setiap penampilan, baik di layar kaca maupun di tengah publik, selalu menonjolkan goyangan penyanyinya yang seronok, menantang syahwat. Hiburan yang semestinya hanya boleh dikonsumsi oleh kalangan usia dewasa, itu menjadi menu sehari-hari yang juga ‘disantap’ oleh anak-anak.

Kita tidak menampik, di antara hiruk-pikuk peredaran lagu seronok dan bertema percintaan (perselingkuhan) yang membahayakan bagi perkembangan anak, terselip pula lagu cukup mendidik seperti yang dirilis Ada Band (duet bersama Gita Gutawa) berjudul Yang Terbaik Bagimu atau Melly Goeslaw dengan lagunya Bunda dan Kupu-kupu.

Namun akan muncul pertanyaan, apakah tiga lagu tersebut sanggup menghadapi kepungan si Kucing Garong, Bokong Gatel, Putri Panggung, Prapatan Celeng, Cucakrawa, Ketahuan, dan Kekasih Gelapku? Dengan amat berat hati saya tidak berani memasang taruhan kemenangan, apalagi ‘filter’ anak-anak zaman sekarang sudah bocor. Tanpa bimbingan orang tua, mereka lebih tertarik pada goyangan penyanyi daripada mengapresiasi kualitas melodi dan syair lagu.

Memang, arus globalisasi tak dapat kita bendung. Agar tidak ketinggalan zaman, kita perlu mengikuti lompatan modernitas. Maraknya sajian hiburan di televisi atau mudahnya akses internet yang menyediakan beragam informasi tak disangkal merupakan bagian dari denyut kehidupan abad ini. Namun jika tidak dibarengi dengan pemantauan ketat terhadap anak-anak, tidak menutup kemungkinan dapat berakibat buruk bagi kehidupan mereka kelak. Di sinilah peran orang tua dipertaruhkan. Seperti kita tahu, regulasi dari pemerintah perihal jenis acara yang ditayangkan belum sepenuhnya memenuhi kriteria dan diindahkan oleh pemirsa televisi. Semisal program yang bertanda “boleh dilihat oleh semua usia”, nyata-nyata isinya masih rawan ditonton oleh anak-anak.

Melesunya blantika musik anak-anak akibat tenggelamnya gairah para pencipta lagu menghasilkan lagu anak-anak dewasa ini sebenarnya ditangkap oleh beberapa stasiun televisi dalam bentuk kompetisi seperti AFI Junior (Indosiar, kini sudah tidak tayang) atau Idola Cilik (RCTI). Acara itu dipandang bermanfaat untuk mencari dan memandu bakat menyanyi bagi anak-anak. Namun sayangnya, kemasan yang disajikan masih saja ‘memaksa’ anak-anak untuk menjadi dewasa, bukan apa adanya sesuai perkembangan pikiran mereka. Hal tersebut dapat ditengarai dari jenis lagu yang dibawakan para penampil, hampir semuanya lagu orang dewasa. Akhirnya, kita tidak dapat melihat letak itikad baik stasiun televisi, melainkan eksploitasi anak-anak demi mengejar rating acara yang ujung-ujungnya keuntungan. Hari gini mana ada televisi yang mau rugi?

Selama orang tua tidak berperan sebagai ‘Badan Sensor Televisi’ bagi anak-anak, dan stasiun televisi hanya mencari keuntungan semata-mata, ancaman hilangnya lagu anak-anak sudah di depan mata.

Alat Musik Batak Toba

Pembagian Ensambel Musik Tradisi Batak Toba


Secara gambaran umum ensambel musik tradisi Batak Toba dapat di bagi menjadi dua bagian besar, yaitu:
  1. Ensambel Gondang Sabangunan
  2. Ensambel Gondang Hasapi

Dari ke dua ensambel di atas yang paling besar dan sering digunakan untuk acara-acara besar adat Batak Toba adalah Gondang Sabangunan.

1. Ensambel Gondang Sabangunan


Adapun bentuk penyajian dan instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut:
  1. Instrumen leader adalah Sarune Bolon yang berfungsi sebagai pembawa melodi utama sesuai dengan gaya dan ciri khas alat musik tersebut.
  2. Taganing dan gordang sebagai pembawa melodi yang sifatnya lebih ritmis meningkahi (menjahit) permainan dari Sarune (Melodi utama}.
  3. Ogung yang terdiri atas(Oloan-Ihutan-Panggora-Doal) yang berfungsi sebagai pembawa tempo dan pengatur gerakan kaki pada tor-tor (tarian tradisional Batak Toba). 
  4. Hesek, sebagai ketukan dasar yang harus didengar oleh seluruh pemusik (pargonsi) sehingga ensambel Gondang Sabanguna menjadi harmonis.

2. Ensambel Gondang Hasapi


Alat musik yang dipergunakan di dalam penyajian Gondang Hasapi hampir sama dengan Gondang Sabangunan akan tetapi memiliki perbedaan, yaitu sebagai berikut :
Alat musik leader Sarune Etek (bentuknya lebih pendek sekitar 1 1/2 jengkal jari tangan} sebagai pembawa melodi utama sesuai dengan gaya dan ciri khas alat musik tersebut).
Alat musik pendamping leader Sulim (sejenis seruling dari bambu) juga memainkan melodi utama sesuai dengan gaya dan ciri khas alat musik tersebut).Taganing sebagai pembawa melodi yang sifatnya lebih ritmis meningkahi (menjahit) permainan dari 
Sarune
 (Melodi utama}.
Ogung yang terdiri atas(Oloan-Ihutan-Panggora-Doal) yang berfungsi sebagai pembawa tempo dan pengatur gerakan kaki pada tor-tor (tarian tradisional Batak Toba).
Hesek,sebagai ketukan dasar yang harus didengar oleh seluruh pemusik (pargonsi) sehingga ensambel Gondang Sabangunan menjadi harmonis.

Keindahan Sumatra Utara

Ketika seseorang berkunjung ke Sumatera Utara, tujuan utama wisata mereka pastilah Danau Toba. Air terjun Sipiso-piso pun berada di tepi Danau Toba, sayangnya objek wisata yang sangat menarik ini kurang dikunjungi wisatawan karena letaknya di tepi yang berbeda dengan kota Parapat, di mana wisatawan biasanya berkunjung.

Sipiso-piso terletak di sebelah utara Danau Toba, sekitar 24 kilometer dari Kabanjahe. Air terjun ini merupakan yang tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 120 meter. Air terjun Sipiso-piso terbuat dari sungai bawah tanah di plato Karo yang mengalir melalui sebuah gua di sisi kawah Danau Toba. 

Ketika saya berkesempatan berkunjung ke tempat ini, pemandangan air terjun sungguh luar biasa. Air terjun yang kecil namun tinggi jatuh di antara tebing berwarna kehijauan. Dari gardu pandang yang dibangun pemerintah di Merek ini pengunjung tidak hanya dapat menikmati pemandangan air terjun, melainkan juga Danau Toba. 


Air terjun Sipiso-piso berada di sekitar 800 meter di atas permukaan air laut. Air terjun itu deras mengalir ke bawah mengiris bukit-bukit hijau yang ditumbuhi pohon pinus. Sipiso-piso sendiri arti harafiahnya adalah “pisau”. 

Anda tidak hanya dapat melihat air terjun dari kejauhan, namun turun untuk mendekatinya. Tangganya terjal dan cukup jauh sehingga pastikan anda memiliki stamina yang kuat serta membawa bekal air minum. Turunnya mungkin tidak menjadi masalah, namun untuk naik kembali ratusan tangga setelah selesai bermain-main air di bawah tentu cukup melelahkan. 

Gardu pandang ini sendiri cukup luas, dan ketika itu banyak dikunjungi oleh wisatawan setempat. Sayangnya infrastruktur di gardu pandang ini kurang memadai. Hanya ada fasilitas dasar seperti toilet dan warung, yang menurut saya jumlah serta kebersihannya kurang memadai. Pengunjung yang ingin mengeksplorasi daerah ini lebih lanjut sebaiknya menginap di desa terdekat, yaitu Tongging. 

Tongging


Tongging berada di tepi Danau Toba, di bagian utara. Di Tongging anda dapat melakukan berbagai aktivitas, seperti misalnya berenang di danau, melakukan trekking di hutan, atau mengunjungi satu air terjun kecil bernama Sidompak. Anda dapat naik ke Gunung Sipiso-piso, dan melakukan paragliding dari puncaknya.




Selain berenang, anda juga dapat naik perahu yang disewa dari nelayan setempat untuk berkeliling danau. Bersepeda dari satu desa ke desa lain juga merupakan aktivitas menyenangkan untuk melihat kehidupan sehari-hari penduduk Karo. Bagi anda penggemar kain-kain etnik, anda dapat pergi ke Desa Silalahi di Sabungan, Dairi. Desa ini terletak sekitar 11 km dari Tongging. 

Penduduk Desa Tongging kebanyakan adalah nelayan dan petani. Mereka bertani padi dan bawang serta mencari ikan di danau Toba. Ikan mas arsik dan ikan nilai merah merupakan jenis ikan yang umum diternakkan di Danau Toba. Anda harus mencoba sajian ikan dengan bumbu tradisional 

Beberapa pilihan akomodasi di Tongging antara lain Wisma Sibayak, Wisma parultop, dan Roman Sinasi Bungalows, yang semuanya ada di Jalan Silalahi, Tongging. Berwisata ke sini sangat cocok untuk para backpacker dengan anggaran terbatas karena akomodasi pun murah meriah. 

Menuju ke Sipiso-piso


Ketika saya berkunjung ke Sipiso-piso, saya sedang melakukan perjalanan mengelilingi Sumatera Utara dengan awal di Berastagi, melalui Kabanjahe, ke Sipiso-piso, Pematang Siantar, Parapat, Tuk-Tuk, dan berakhir di Bukit Lawang. 

Karena anggaran yang terbatas, saya memilih menggunakan angkutan umum melalui jalan lintas Pematang Siantar. Dari Berastagi saya menggunakan bus umum yang menuju ke Kabanjahe –ibu kota kabupaten Tanah Karo , dengan tarif kurang dari 5 ribu rupiah. 

Di Kabanjahe, saya menaiki angkutan pedesaan yang melintasi Merek. Dari pertigaan jalan utama, saya memilih becak motor untuk sampai di gardu pandang. Dari gardu pandang Anda masih harus menempuh perjalanan dengan angkutan umum atau becak ke Tongging, dengan jalanan yang menurun. 

Bagi Anda yang menggunakan kendaraan pribadi, perjalanan ke Sipiso-piso lebih mudah. Dari Berastagi, Anda hanya akan membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Pemandangan alam dan pedesaan di Tanah Karo sangat menarik, sayangnya jalanan kurang baik. Jadi, berhati-hatilah.


Makanan Orang Batak

Semua suku pasti memiliki makanan khas masing-masing, begitu pula dengan suku Batak. Dengan suatu nilai budaya, memungkinkan suatu suku itu akan dikenal oleh banyak orang, termasuk suku Batak. Di kenal banyak orang termasuk dari makanannya. Bukan hanya naniura tetapi juga makanan yang lainnya. Naniura menjadi suatu makanan yang khas dan istimewa dan berbeda dari makanan lainnya. Ditambah rasa nya yang juga nikmat.

Preview Ikan Mas Naniura - Makanan Khas Batak Toba


Bukan seperti makanan lain yang matang pada saat dimasak, naniura ini makanan yang matang tanpa dimasak. Padahal jika kita lihat makanan ini terbuat dari ikan atau “dengke”. Mengapa dikatakan bisa matang tanpa dimasak? Ini fakta, ikan ini bukan digoreng atau dipanggang. Hanya bumbu rempah-rempah dan asam yang digunakan untuk mematangkan ikan. Bahkan rasanya jauh lebih nikmat dari pada yang dimasak sampai matang.

Sekarang yang menjadi pertanyaan, ikan apa saja yang biasa dijadikan naniura? Yang paling sering digunakan untuk naniura adalah ikan mas. Walaupun sebenarnya ikan lain pun bisa. Dalam pembuatannya bumbu yang digunakan harus lengkap. Karena bumbu lah yang nantinya akan mempengaruhi pematangan ikan. Walaupun ikannya tidak dimasak dengan api.

Bumbu utama dari naniura hampir sama dengan bumbu masak lainnya, seperti kemiri yang dibakar, bawang putih, bawang merah, lada, jahe, kunyit ditambah dengan cabai. Tetapi yang membuat ikan ini matang adalah asamnya. Dan yang mengatur segala rasanya adalah bumbunya. Supaya lembek, ikan nya harus dibungkus dan disarankan ikan dipotong-potong tetapi tidak sampai terpisah.

Awalnya naniura ini adalah makanan raja namun akhirnya semakin berkembang menjadi makanan semua orang karena rasanya yang khas. Sering sekali ada orang yang mengatakan kalau naniura ini tidak matang sehingga banyak orang yang tidak mau memakannya. Namun berdasarkan penelitian yang dilakukan membuktikan bahwa makanan ini betul-betul matang. Sama seperti ikan lain yang ada di Jepang yang menjadi santapan banyak orang. Sehingga naniura sering disebut makanan internasional yang bisa dimakan semua orang.

Jumat, 03 Februari 2012

Handphone

Telepon selular (ponsel) atau telepon genggam (telgam) atau handphone (HP) atau disebut pula adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan teleponkonvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana (portabel, mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel; wireless). Saat ini Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu sistem GSM (Global System for Mobile Telecommunications) dan sistem CDMA (Code Division Multiple Access). Badan yang mengatur telekomunikasi seluler Indonesia adalahAsosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI).


Penemu sistem telepon genggam yang pertama adalah Martin Cooper, seorang karyawan Motorola pada tanggal 03 April 1973, walaupun banyak disebut-sebut penemu telepon genggam adalah sebuah tim dari salah satu divisi Motorola (divisi tempat Cooper bekerja) dengan model pertama adalah DynaTAC. Ide yang dicetuskan oleh Cooper adalah sebuah alat komunikasi yang kecil dan mudah dibawa bepergian secara fleksibel.
Cooper bersama timnya menghadapi tantangan bagaimana memasukkan semua material elektronik ke dalam alat yang berukuran kecil tersebut untuk pertama kalinya. Namun akhirnya sebuah telepon genggam pertama berhasil diselesaikan dengan total bobot seberat dua kilogram. Untuk memproduksinya, Motorola membutuhkan biaya setara dengan US$1 juta. “Pada tahun 1983, telepon genggam portabel berharga US$4 ribu (Rp36 juta) setara dengan US$10 ribu (Rp90 juta).
Setelah berhasil memproduksi telepon genggam, tantangan terbesar berikutnya adalah mengadaptasi infrastruktur untuk mendukung sistem komunikasi telepon genggam tersebut dengan menciptakan sistem jaringan yang hanya membutuhkan 3 MHz spektrum, setara dengan lima channel TV yang tersalur ke seluruh dunia.
Tokoh lain yang diketahui sangat berjasa dalam dunia komunikasi selular adalah Amos Joel Jr yang lahir di Philadelphia12 Maret 1918, ia memang diakui dunia sebagai pakar dalam bidang switching. Ia mendapat ijazah bachelor (1940) dan master (1942) dalam teknik elektronik dari MIT. Tidak lama setelah studi, ia memulai kariernya selama 43 tahun (dari Juli 1940-Maret 1983) di Bell Telephone Laboratories, tempat ia menerima lebih dari 70 paten Amerika di bidang telekomunikasi, khususnya di bidang switching. Amos E Joel Jr, membuat sistem penyambung (switching) ponsel dari satu wilayah sel ke wilayah sel yang lain. Switching ini harus bekerja ketika pengguna ponsel bergerak atau berpindah dari satu sel ke sel lain sehingga pembicaraan tidak terputus. Karena penemuan Amos Joel inilah penggunaan ponsel menjadi nyaman.
Selain berfungsi untuk melakukan dan menerima panggilan telepon, ponsel umumnya juga mempunyai fungsi pengiriman dan penerimaan pesan singkat (short message serviceSMS). Ada pula penyedia jasa telepon genggam di beberapa negara yang menyediakan layanan generasi ketiga (3G) dengan menambahkan jasa videophone, sebagai alat pembayaran, maupun untuk televisi online di telepon genggam mereka. Sekarang, telepon genggam menjadi gadget yang multifungsi. Mengikuti perkembangan teknologi digital, kini ponsel juga dilengkapi dengan berbagai pilihan fitur, seperti bisa menangkap siaran radio dan televisi, perangkat lunak pemutar audio (MP3) dan videokamera digitalgame, dan layanan internet (WAPGPRS3G). Selain fitur-fitur tersebut, ponsel sekarang sudah ditanamkan fitur komputer. Jadi di ponsel tersebut, orang bisa mengubah fungsi ponsel tersebut menjadi mini komputer. Di dunia bisnis, fitur ini sangat membantu bagi para pebisnis untuk melakukan semua pekerjaan di satu tempat dan membuat pekerjaan tersebut diselesaikan dalam waktu yang singkat.
Dewasa ini, peranan ponsel sudah menjadi sebuah kebutuhan Primer Sehari-hari, berikut kategori ponsel berdasarkan Fungsi :
Ponsel Bisnis Ponsel jenis ini ditujukan untuk anda yang menginginkan perangkat bisnis dalam genggaman anda, biasanya ponsel yang telah memiliki kemampuan ini tergolong ponsel pintar "smartphone". Beragai aplikasi bisnis terdapat dalam ponsel ini dan dapat membuat pekerjaan kantor anda dapat dilihat dan dikerjakan dalam sebuah ponsel.
Ponsel Hiburan Ponsel Jenis ini merupakan ponsel berjenis multimedia, dimana semua aktivitas yang berhubungan dengan musik, seni, foto, sosial dan lainnya dapat anda atasi dengan sebuah ponsel. Banyak Ponsel jenis ini yang memiliki varian nya tersendiri, seperti Ponsel Musik, Ponsel Kamera, dan Ponsel Internet Sosial.
Ponsel Fashion Ponsel jenis ini lebih banyak mengandalkan tampilannya, dan dapat membuat pemiliknya sangat puas meskipun dengan fitur yang terkesan "seadanya". Tetapi dibalik itu semua, sebuah Ponsel Fashion dapat berharga berkali kali lipat dari harga ponsel tercanggih. Dewasa ini dapat ditemukan ponsel yang berharga lebih mahal dari harga sebuah kendaraan bahkan lebih mahal dari harga sebuah rumah.
Ponsel Standar Ponsel jenis ini diperuntukan untuk anda yang menginginkan ponsel yang simpel, fitur yang disematkan dalam ponsel ini merupakan fitur inti, tanpa teknologi baru yang disematkan.

IPTEK

Jika berbicara tentang teknologi, tentunya tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Selamanya, selama peradaban manusia masih ada, teknologi akan terus menjadi hal terpenting dalam kehidupan.
Hal yang saat ini sedang menjadi trand dan ramai diperbincangkan adalah teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang mana merupakan salah satu hal terpenting di abad ini. Tidak dapat dipungkiri kalau TIK tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Mulai dari anak kecil hinga orang tua, pedagang kecil hingga pengusaha besar, baik disadari maupun tidak sudah begitu tergantung pada TIK.
Jika dilihat dari kacamata sejarah, TIK sesungguhnya sudah mulai dikenal manusia sejak beratus-ratus berabad-abad lalu. Sejak manusia diciptakan di muka bumi ini, manusia sudah mulai mencoba berkomunikasi dengan symbol-simbol dan isyarat. Hal ini merupakan titik awal perkembangan TIK. Manusia yang lebih maju dan modern mampu berkomunikasi secara lisan dan mulai mampu mendokumentasikan informasi dalam bentuk tulisan dan ukiran baik dalam bentuk simbol maupun gambar.
Pada jaman lalu, teknik pendokumentasian informasipun masih sanat sederhana, tetapi akhirnya terus berkembang dengan sanat pesat hingga saat ini. Beberapa alat yang digunakan pada zaman dulu antara lain, tulang, batu, kulit kayu, tanah liat, dan kulit binatang. Adapun karakteristik dari cara penyampaian informasi pada zaman dahulu adalah informasi menyebar dengan lambat dan kuran efektif.
Setelah masa revolusi industri, alat-alat mekanik bahkan elektronik mulai ditemukan, termasuk didalamnya alat-alat yang mampu membuat penyebaran informasi menjadi lebih mudah dan efektip. Jika pada awalnya orang yang berjarak jauh hanya mampu berkomunikasi lewat surat atau melalui kurir, maka pada abad pertengahan ini sudah mulai digunakan telegraf. Beberapa tahun kemudian, Alexander Graham Bel menemukan telepon yang mampu dipakai untuk berkomunikasi oleh orang walaupun berjarak jauh.
TIK berkembang dengan sangat pesat hingga saat ini. Saat ini, jarak dan waktu seakan tidak lagi menjadi halangan dalam berkomunikasi. Orang yang berada di pulau yang berbeda bahkan negara yang berbeda kini sudah mampu melakukkan komunikasi bahkan mampu ditampilkan secara visual. Salah satu hal yang sedang menjadi trend sat ini adalah kegiatan yang berbasis internet dan elektronik. Beberapa contoh diantaranya adalah e-learnig, e-banking, e-library, e-labolatory, e-mail dan sebagainya. Aktivitas-aktivitas berbasis elektronik ini sudah pasti sangat membantu kegiatan manusia. Dengan hal tersebut di atas, dimensi ruang dan waktu tidak lai menjadi hambatan.
Selain itu,proses pengolahan data pun semakin cepat dan efisien. Berbagai barang elektonik mulai dari televise, handphone, pager, PDA, laptop hingga palmtop sudah menjadi barang-barang yang tidak asing lagi bagi masyarakat. Perkembangan TIK pun semakin pesat seiring dengan ditemukannya alat-alat yang lebih canggih.
Melihat apa yang terjadi saat ini, dapat dibayangkan apa yang mungkin dapat terjadi di masa nanti. Jauhnya jarak tidak lagi akan terasa. Kelak komunikasi jarak jauh akan dilakukan dengan hologram tiga dimensi yang begitu nyata. Pekerjaan-pekerjaan manusia akan mulai dikerjakan oleh robot yang bekerja secara otomatis dan mampu belajar dari pengalamannya sehingga mampu mengkoreksi kesalahan yang ia lakukan dengan sendirinya.
Teknologi komputer pun akan berkembang dengan pesat. Komputer masa depan akan mampu merespon tindakan-tindakan manusia dan memahami bahasa manusia. Lebih canggihnya lagi, komputer generasi yang akan datang diramalkan, akan memiliki perasaan layaknya manusia.
Melihat fakta dan gambaran masa depan seperti diuraikan di atas, muncul satu kekhawatiran, “Akankan eksistensi mausia digantikan oleh computer?” dan “Akankah manusia mampu bertahan dari kepunahan?”. Satu hal yang patut kita sadari dan tekadkan, “Teknologi dibuat untuk membantu manusia, bukan untuk memperbudak manusia”.

Kota Metropolitan Penguji Iman

Korelasi antara pengelolaan dan tata ruang kota besar,  budaya yang berkembang dan pola-pola  hidup bersama inilah yang perlu disimak bila hendak membangun PUBER yang sejati. Dalam kaitan ini, menurut penulis, perlu ada pemaknaan  teologis-filosofis terhadap  kota-kota besar serta berbagai dampak kebudayaan yang ditimbulkannya. Kota-kota besar dalam catatan Alkitab dan  para teolog terkemuka cenderung dipandang sebagai tempat-tempat yang menciptakan  proses dehumanisasi dan bukan humanisasi walaupun  kota-kota tumbuh untuk menjawab kebutuhan ekonomis, budaya dan politis. Kota-kota besar juga mendorong kepada proses sekularisasi antara lain terlepasnya manusia dari ikatan-ikatan primordial seperti ras, suku, tradisi budaya dan agama. Mengutip Harvey Cox, pertumbuhan kota-kota mendorong perubahan besar dalam hal cara orang memandang manusia, hidup bersama serta berkaitan dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Menurut penulis, di tengah-tengah kondisi dehumanisasi kehidupan kota-kota besar itulah perlu disiasati peluang-peluang “common good” untuk menbangun kehidupan bersama yang manusiawi. Dalam kerangka ini penulis menggarisbawahi bahwa murid-murid Yesus membangun PUBER-PUBER  sejati baik di desa maupun di kota.  Sebutan “kota Daud” menjadi penanda bahwa ada gerakan spiritualitas yang menempatkan kota besar dalam terang pengharapan. Membangun PUBER atau merevitalisasi yang telah ada merupakan strategi-strategi memanusiakan hidup bersama di kota besar yang dimulai dari skala komunitas kecil. PUBER pertama-tama bukanlah organisasi mapan dengan gedung besar melainkan paguyuban-paguyuban  umat beriman (oikoumenis maupun lintas agama) yang tak semata mengarahkan gerak kepada dirinya sendiri tetapi juga terulur ke luar untuk merangkul kepedulian dan persaudaraan yang inklusif.
De facto, kota-kota besar kini merupakan  realitas yang telah hadir dan terus berkembang berikut berbagai sisi negatif dalam gerak kehidupannya.  Perlu disiasati bagaimakah pola-pola yang dipandang negatif dari kehidupan kota metropolitan dimaknai oleh umat beriman bagi pengembangan  PUBER sejati.  Untuk pemaknaan ini, penulis mencoba menarik analogi-analogi beberapa pola kehidupan kota besar antara lain:  () Perjalanan yang dipandang terbuang  percuma di jalan-jalan kota besar paralel dengan   ziarah iman  untuk terus berjalan mencari kehendak Allah.  Abraham, Yakub, Musa, Yesus, adalah tokoh-tokoh pengembara sekaligus pembangun PUBER pada zamannya.  ()  Perubahan-perubahan yang pesat dan ketergegasan hidup di kota metropolitan paralel dengan hidup PUBER yang dinamis,  senantiasa bergerak dan terarah untuk merespons.   Sebagaimana diserukan oleh Yeremia, “usahakanlah kesejahteraan kota ke mana aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada Tuhan, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.” (29: 7).  Yunus  pun diutus ke kota Niniwe, sebuah kota besar pada zamannya yang mengalami proses dehumanisasi kehidupan bersama. Model-model PUBER dari gereja-gereja  di negara lain seperti Brasil dicoba paparkan oleh penulis sebagai pembanding. Komunitas-komunitas basis di Brasil adalah model PUBER yang mendorong kepada proses empowerment rakyat yang tertindas dan marjinal,  yaitu paguyuban-paguyuban kecil umat beriman yang sering berkumpul dan secara kritis berbagi banyak hal tentang masalah, tantangan, pengalaman hidup mereka dengan motivasi iman.