Kamis, 11 November 2010

Mengapa Orang Merokok?

Mengapa orang merokok ?

Sampai sekarang masih menjadi bahan perbincangan dan perdebatan yang ttak pernahhabis - habisnya ,yang memang suka rokok dan yang anti rokok ?Banyak alasan orang tak mau berhenti merokok walau mereka tahu bahwa merokok itu berbahaya dan sangat burukbagi kesehatan. Namun, ada saja sejumlah alasan lain kenapa orang merokok. Nah, mengenali alasan merokok ini pentingdilakukan sebagai langkah awal untuk usaha berhenti merokok.
Rokok mengandung nikotin yang sangat adiktif ,inilah salah satu kenapa orang yang mencoba merokok akanterus menjadi perokok.Jika Anda perokok, mungkin Anda sudah kecanduan nikotin. Ketergantungan itu yang membikin orang tak bisa berhenti, meskipun rokok membuat mereka sakit. Nikotin adalah stimulan yang meningkatkan detak jantung dan memengaruhi banyak bagian tubuh seperti otak dan tubuk.

Gejala kecanduan nikotin meliputi ketagihan, mudah marah, cemas, sulit konsentrasi, gelisah, dan sulit tidur. Rokok dirancang untuk memberikan sensasi nikotin cepat. Hanya butuh waktu 10 detik bagi nikotin untuk mencapai otak, cukup dengan menghirup rokok.
Iklan dan promosi rokok Separuh perokok meninggal karena penyakit yang diakibatkan rokok. Industri rokok butuh pelanggan baru untuk mengganti 114 ribu orang yang mati karena rokok setiap tahun.

Cerdiknya, perusahaan rokok tahu benar kenapa orang merokok dan pandai membuat strategi pemasaran untuk menarik konsumen baru. Perusahaan rokok menghabiskan banyak uang untuk membuat citra rokok jadi mewah, menggoda, menarik, dan gaya. Kebanyakan perokok baru mulai merokok ketika masih muda dan butuh pencitraan. Perokok muda ini cenderung susah berhenti.

Stres dan rileksasi ,Banyak orang mengklaim bahwa rokok membantu mereka mengatasi stres. Faktanya, rokok adalah stimulan dan tak akan membantu Anda rileks. Perokok mungkin berpikir bahwa rokok membantu mereka merasa lebih baik. Sesungguhnya ketika Anda merokok, nikotin memenuhi kecanduan tubuh terhadap zat beracun itu.


Alasan lain merokok
 1. Menggunakan rokok sebagai dukungan ketika mengalami hal tak enak.
2. Menikmati rokok dengan orang lain sebagai aktivitas sosialisasi bersama.
3. Menggunakan rokok untuk memulai percakapan dan bertemu orang baru.
4. Merokok tak membuat bosan atau kesepian.
5. Merokok ketika butuh rehat atau ingin sendiri.

 

Alasan-alasan Mengapa Orang Merokok

Tekanan sosial, baik benar mahupun hanya merupakan hayalan, boleh mempengaruhi seseorang remaja supaya mula merokok. Tekanan-tekanan ini boleh berasal daripada remaja yang lain, orang dewasa, dan pengiklanan, antara lain. Sesetengah remaja mula merokok supaya dapat diterima oleh kawan dan rakan sebayanya yang merokok. Kajian telah menunjukkan bahawa remaja yang mempunyai kawan-kawan yang merokok adalah lebih mungkin merokok berbanding dengan yang sebaliknya. Tambahan pula, sesetengah remaja mempercayai bahawa merokok memberikan mereka sesuatu "imej" pada mata kawan-kawan mereka atau menyebabkan mereka kelihatan berdikari. Jika seseorang remaja berkenal dan menghormati orang-orang dewasa yang merupakan perokok, remaja itu mungkin akan mengaitkan merokok dengan sifat dewasa. Dalam kes sedemikian, remaja itu akan salah menganggap bahawa merokok akan menyebabkan mereka kelihatan lebih matang atau lebih canggih. Iklan juga boleh mempengaruhi sesetengah orang supaya mula merokok. Iklan-iklan dalam majalah, papan iklan, dan acara sukan seringnya membayangkan bahawa penggunaan sesuatu jenama rokok akan menjadikan orang itu lebih seronok, lebih menarik dan lebih bersifat perseorangan. Iklan-iklan itu mempergunakan model-model untuk mencipta imej yang mungkin akan ditiru oleh orang lain. Selain itu, iklan-iklan rokok tanpa asap seringnya mencuba meyakinkan orang ramai bahawa keluaran mereka tidak berbahaya. Kebanyakan orang yang terus merokok mengalami kebergantungan kepadanya secara fizikal dan psikologi. Mereka biasanya menghadapi gejala-gejala seperti berasa tegang, mengantuk dan mengalami sakit kepala apabila tidak merokok. Orang-orang yang tersebut itu mungkin juga merokok untuk membuat diri berasa santai apabila berasa tegang. Yang lain mempercayai bahawa merokok boleh menyebabkan mereka lebih peka dan pintar apabila berasa letih. Merokok boleh menjadi tabiat. Seseorang perokok akan merokok secara automatik pada waktu-waktu yang tertentu, misalnya semasa menelefon, berjalan-jalan atau bersembang dengan kawan-kawan, manakala ada juga yang suka menyibukkan tangan mereka. Mereka suka akan proses mengeluarkan, menyalakan serta memegang rokok. Sesetengah orang pula berkata bahawa mereka merokok supaya dapat mengelakkan kegemukan. Bagaimanapun, kajian-kajian telah menunjukkan bahawa kebanyakan orang yang berhenti merokok tidak menjadi gemuk. Mereka yang menjadi gemuk menjadi sedemikian kerana mereka makan lebih banyak selepas berhenti merokok. Mereka mungkin berbuat demikian kerana perbuatan memakan dapat mengalihkan perhatian mereka daripada merokok. Seseorang boleh mengelakkan tambahan berat apabila berhenti merokok dengan tidak mengubah jumlah makanan mereka atau dengan lebih bersenam.

Mengapa Merokok
Merokok adalah salah satu kecanduan paling sulit untuk istirahat dan dihentikan. Para ilmuwan memperkirakan bahwa rokok lebih adiktif dari kokain, heroin, atau alkohol. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, merokok membunuh lebih banyak orang daripada penyakit di dunia. Dengan semua informasi ini tersedia, mengapa orang terus merokok?
Kebanyakan orang yang merokok melakukannya karena mereka tidak bisa berhenti. Nikotin merupakan zat sangat adiktif yang membuat orang merasa berenergi dan waspada.  Tujuh puluh persen orang yang berhenti merokok akhirnya mulai lagi.
Kebanyakan orang mulai merokok ketika mereka berada di remaja dan kecanduan pada saat mereka mencapai dewasa. Beberapa telah mencoba berhenti tetapi telah kembali ke rokok karena merokok adalah suatu kecanduan yang kuat.  Ada berbagai alasan mengapa orang merokok. Tiga dari alasan utama bahwa kaum muda merokok untuk terlihat  matang, menjadi seperti teman-teman mereka, dan untuk bereksperimen. Sejak remaja melihat orang-orang tua di sekitar mereka merokok, terutama orang tua dan kerabat, mereka merokok untuk terlihat lebih tua. Jika teman-teman mereka atau rekan merokok, mereka mungkin merasa tertekan dalam melakukan hal yang sama untuk dapat diterima. Alasan terakhir adalah kegembiraan bereksperimen dengan sesuatu yang dilarang. Di Massachusetts, adalah melanggar hukum bagi siapapun di bawah 18 tahun untuk merokok. Biasanya orang tua tidak mengizinkan remaja di bawah usia mereka untuk merokok. Oleh karena itu, merokok menjadi sangat menarik. Hal ini menarik untuk mendapatkan rokok dan menyelinap pergi untuk merokok tanpa tertangkap.
Merokok juga menghasilkan ketergantungan psikologis. Banyak orang merokok karena membantu mereka rileks dan mengatasi situasi yang sulit, atau karena memberikan mereka rasa percaya diri. Lain-lainnya, merokok ketika mereka merasa bosan. Merokok menghasilkan perasaan kepuasan yang sulit untuk menyerah. Akhirnya, orang yang merokok biasanya dalam penyangkalan – mereka tahu bahwa merokok adalah buruk, tapi mereka meyakinkan diri mereka sendiri itu hanya “tidak mengerikan seperti yang terdengar.”
Merokok merupakan kegiatan sosial juga. Banyak orang yang merokok melakukannya sebagai cara untuk memulai percakapan dan berinteraksi di pesta atau di tempat-tempat keramaian. Hal ini dikenal sebagai “merokok sosial,” dan biasanya melibatkan alkohol sebagai pelengkap.
** emang susah .. harus diniatin bener-bener buat berhenti smoking nih .. jgn lupa klik gambarnya tuh, baca warningnya deh **

Bahaya Merokok Bagi Kesehatan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, yang menjadi kebutuhan dasar derajat kesehatan masyarakat, salah satu aspeknya adalah “tidak ada anggota keluarga yang merokok“. Sedangkan PHBS harus menjadi kewajiban saya dan para kader kesehatan untuk mensosialisasikannya.
Setiap kali menghirup asap rokok, entah sengaja atau tidak, berarti juga mengisap lebih dari 4.000 macam racun! Karena itulah, merokok sama dengan memasukkan racun-racun tadi ke dalam rongga mulut dan tentunya paru-paru. Merokok mengganggu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat kita mungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kebiasaan merokok bukan saja merugikan si perokok, tetapi juga bagi orang di sekitarnya.
Saat ini jumlah perokok, terutama perokok remaja terus bertambah, khususnya di negara-negara berkembang. Keadaan ini merupakan tantangan berat bagi upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Bahkan organisasi kesehatan sedunia (WHO) telah memberikan peringatan bahwa dalam dekade 2020-2030 tembakau akan membunuh 10 juta orang per tahun, 70% di antaranya terjadi di negara-negara berkembang.
Melalui resolusi tahun 1983, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan tanggal 31 Mei sebagai Hari Bebas Tembakau Sedunia setiap tahun.
Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan oleh banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui dengan jelas. Banyak penelitian membuktikan bahwa kebiasaan merokok meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit. Seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus, bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi, serta gangguan kehamilan dan cacat pada janin.
Penelitian terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari secondhand-smoke, yaitu asap rokok yang terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada di sekitar perokok, atau biasa 
 disebut juga dengan perokok pasif.

ZAT KIMIA
Rokok tentu tidak dapat dipisahkan dari bahan baku pembuatannya, yakni tembakau. Di Indonesia, tembakau ditambah cengkih dan bahan-bahan lain dicampur untuk dibuat rokok kretek. Selain kretek, tembakau juga dapat digunakan sebagai rokok linting, rokok putih, cerutu, rokok pipa, dan tembakau tanpa asap (chewing tobacco atau tembakau kunyah).
Komponen gas asap rokok adalah karbon monoksida, amoniak, asam hidrosianat, nitrogen oksida, dan formaldehid. Partikelnya berupa tar, indol, nikotin, karbarzol, dan kresol. Zat-zat ini beracun, mengiritasi, dan menimbulkan kanker (karsinogen).

NIKOTIN
Zat yang paling sering dibicarakan dan diteliti orang, meracuni saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi, dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg yang diisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan. Di Amerika Serikat, rokok putih yang beredar di pasaran memiliki kadar 8-10 mg nikotin per batang, sementara di Indonesia berkadar nikotin 17 mg per batang.

TIMAH HITAM (Pb)
Timah hitam yang dihasilkan oleh sebatang rokok sebanyak 0,5 ug. Sebungkus rokok (isi 20 batang) yang habis diisap dalam satu hari akan menghasilkan 10 ug. Sementara ambang batas bahaya timah hitam yang masuk ke dalam tubuh adalah 20 ug per hari. Bisa dibayangkan, bila seorang perokok berat menghisap rata-rata 2 bungkus rokok per hari, berapa banyak zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh!

GAS KARBONMONOKSIDA (CO)
Karbon Monoksida memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan dengan hemoglobin dalam sel-sel darah merah. Seharusnya, hemoglobin ini berikatan dengan oksigen yang sangat penting untuk pernapasan sel-sel tubuh, tapi karena gas CO lebih kuat daripada oksigen, maka gas CO ini merebut tempatnya “di sisi” hemoglobin. Jadilah, hemoglobin bergandengan dengan gas CO. Kadar gas CO dalam darah bukan perokok kurang dari 1 persen, sementara dalam darah perokok mencapai 4 – 15 persen. Berlipat-lipat!

TAR
Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat asap rokok, dan bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin, akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna cokelat pada permukaan gigi, saluran pernapasan, dan paru-paru. Pengendapan ini bervariasi antara 3-40 mg per batang rokok, sementara kadar tar dalam rokok berkisar 24 – 45 mg.

DAMPAK PARU-PARU
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru. Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mucus bertambah banyak (hiperplasia). Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Pada jaringan paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli.
Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan pada fungsi paru-paru dengan segala macam gejala klinisnya. Hal ini menjadi dasar utama terjadinya penyakit obstruksi paru menahun (PPOM). Dikatakan merokok merupakan penyebab utama timbulnya PPOM, termasuk emfisema paru-paru, bronkitis kronis, dan asma.
Hubungan antara merokok dan kanker paru-paru telah diteliti dalam 4-5 dekade terakhir ini. Didapatkan hubungan erat antara kebiasaan merokok, terutama sigaret, dengan timbulnya kanker paru-paru. Bahkan ada yang secara tegas menyatakan bahwa rokok sebagai penyebab utama terjadinya kanker paru-paru.
Partikel asap rokok, seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, dikenal sebagai bahan karsinogen. Juga tar berhubungan dengan risiko terjadinya kanker. Dibandingkan dengan bukan perokok, kemungkinan timbul kanker paru-paru pada perokok mencapai 10-30 kali lebih sering.

DAMPAK TERHADAP JANTUNG
Banyak penelitian telah membuktikan adanya hubungan merokok dengan penyakit jantung koroner (PJK). Dari 11 juta kematian per tahun di negara industri maju, WHO melaporkan lebih dari setengah (6 juta) disebabkan gangguan sirkulasi darah, di mana 2,5 juta adalah penyakit jantung koroner dan 1,5 juta adalah stroke. Survei Depkes RI tahun 1986 dan 1992, mendapatkan peningkatan kematian akibat penyakit jantung dari 9,7 persen (peringkat ketiga) menjadi 16 persen (peringkat pertama).
Merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung tersebut. Bukan hanya menyebabkan penyakit jantung koroner, merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh darah otak dan perifer.
Asap yang diembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama (main stream smoke) dan asap samping (side stream smoke). Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas, yang akan dihirup oleh orang lain atau perokok pasif.
Telah ditemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan racun ini lebih banyak didapatkan pada asap samping, misalnya karbon monoksida (CO) 5 kali lipat lebih banyak ditemukan pada asap samping daripada asap utama, benzopiren 3 kali, dan amoniak 50 kali. Bahan-bahan ini dapat bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam ruang setelah rokok berhenti.
Umumnya fokus penelitian ditujukan pada peranan nikotin dan CO. Kedua bahan ini, selain meningkatkan kebutuhan oksigen, juga mengganggu suplai oksigen ke otot jantung (miokard) sehingga merugikan kerja miokard.
Nikotin mengganggu sistem saraf simpatis dengan akibat meningkatnya kebutuhan oksigen miokard. Selain menyebabkan ketagihan merokok, nikotin juga merangsang pelepasan adrenalin, meningkatkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, kebutuhan oksigen jantung, serta menyebabkan gangguan irama jantung. Nikotin juga mengganggu kerja saraf, otak, dan banyak bagian tubuh lainnya. Nikotin mengaktifkan trombosit dengan akibat timbulnya adhesi trombosit (penggumpalan) ke dinding pembuluh darah.
Karbon monoksida menimbulkan desaturasi hemoglobin, menurunkan langsung persediaan oksigen untuk jaringan seluruh tubuh termasuk miokard. CO menggantikan tempat oksigen di hemoglobin, mengganggu pelepasan oksigen, dan mempercepat aterosklerosis (pengapuran/penebalan dinding pembuluh darah). Dengan demikian, CO menurunkan kapasitas latihan fisik, meningkatkan viskositas darah, sehingga mempermudah penggumpalan darah.
Nikotin, CO, dan bahan-bahan lain dalam asap rokok terbukti merusak endotel (dinding dalam pembuluh darah), dan mempermudah timbulnya penggumpalan darah. Di samping itu, asap rokok mempengaruhi profil lemak. Dibandingkan dengan bukan perokok, kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida darah perokok lebih tinggi, sedangkan kolesterol HDL lebih rendah.

PENYAKIT JANTUNG KORONER
Merokok terbukti merupakan faktor risiko terbesar untuk mati mendadak.
Risiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Risiko ini meningkat dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok yang diisap. Penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko merokok bekerja sinergis dengan faktor-faktor lain, seperti hipertensi, kadar lemak atau gula darah yang tinggi, terhadap tercetusnya PJK.
Perlu diketahui bahwa risiko kematian akibat penyakit jantung koroner berkurang dengan 50 persen pada tahun pertama sesudah rokok dihentikan. Akibat penggumpalan (trombosis) dan pengapuran (aterosklerosis) dinding pembuluh darah, merokok jelas akan merusak pembuluh darah perifer.
PPDP yang melibatkan pembuluh darah arteri dan vena di tungkai bawah atau tangan sering ditemukan pada dewasa muda perokok berat, sering akan berakhir dengan amputasi.

PENYAKIT (STROKE)
Penyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak atau stroke banyak dikaitkan dengan merokok. Risiko stroke dan risiko kematian lebih tinggi pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok.
Dalam penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Inggris, didapatkan kebiasaan merokok memperbesar kemungkinan timbulnya AIDS pada pengidap HIV. Pada kelompok perokok, AIDS timbul rata-rata dalam 8,17 bulan, sedangkan pada kelompok bukan perokok timbul setelah 14,5 bulan. Penurunan kekebalan tubuh pada perokok menjadi pencetus lebih mudahnya terkena AIDS sehingga berhenti merokok penting sekali dalam langkah pertahanan melawan AIDS.
Kini makin banyak diteliti dan dilaporkan pengaruh buruk merokok pada ibu hamil, impotensi, menurunnya kekebalan individu, termasuk pada pengidap virus hepatitis, kanker saluran cerna, dan lain-lain. Dari sudut ekonomi kesehatan, dampak penyakit yang timbul akibat merokok jelas akan menambah biaya yang dikeluarkan, baik bagi individu, keluarga, perusahaan, bahkan negara.
Penyakit-penyakit yang timbul akibat merokok mempengaruhi penyediaan tenaga kerja, terutama tenaga terampil atau tenaga eksekutif, dengan kematian mendadak atau kelumpuhan yang timbul jelas menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan. Penurunan produktivitas tenaga kerja menimbulkan penurunan pendapatan perusahaan, juga beban ekonomi yang tidak sedikit bagi individu dan keluarga. Pengeluaran untuk biaya kesehatan meningkat, bagi keluarga, perusahaan, maupun pemerintah.

KEBIASAAN MEROKOK
Sudah seharusnya upaya menghentikan kebiasaan merokok menjadi tugas dan tanggung jawab dari segenap lapisan masyarakat. Usaha penerangan dan penyuluhan, khususnya di kalangan generasi muda, dapat pula dikaitkan dengan usaha penanggulangan bahaya narkotika, usaha kesehatan sekolah, dan penyuluhan kesehatan masyarakat pada umumnya.
Tokoh-tokoh panutan masyarakat, termasuk para pejabat, pemimpin agama, guru, petugas kesehatan, artis, dan olahragawan, sudah sepatutnya menjadi teladan dengan tidak merokok. Perlu pula pembatasan kesempatan merokok di tempat-tempat umum, sekolah, kendaraan umum, dan tempat kerja; pengaturan dan penertiban iklan promosi rokok; memasang peringatan kesehatan pada bungkus rokok dan iklan rokok.
Iklim tidak merokok harus diciptakan. Ini harus dilaksanakan serempak oleh kita semua, yang menginginkan tercapainya negara dan bangsa Indonesia yang sehat dan makmur.

GERBANG NARKOBA
Akibat kronik yang paling gawat dari penggunaan nikotin adalah ketergantungan. Sekali seseorang menjadi perokok, akan sulit mengakhiri kebiasaan itu baik secara fisik maupun psikologis. Merokok menjadi sebuah kebiasaan yang kompulsif, dimulai dengan upacara menyalakan rokok dan menghembuskan asap yang dilakukan berulang-ulang.
Karena sifat adiktifnya (membuat seseorang menjadi ketagihan) rokok dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM IV) dikelompokkan menjadi Nicotine Related Disorders. Sedangkan WHO menggolongkannya sebagai bentuk ketagihan. Proses farmakologis dan perilaku yang menentukan ketagihan tembakau sama dengan proses yang menimbulkan ketagihan pada obat, seperti heroin dan kokain.
Nikotin mempunyai sifat mempengaruhi dopamin otak dengan proses yang sama seperti obat-obatan tersebut. Dalam urutan sifat ketagihan zat psikoaktif, nikotin lebih menimbulkan ketagihan dibanding heroin, kokain, alkohol, kafein dan marijuana. Menurut Flemming, Glyn dan Ershler merokok merupakan tingkatan awal untuk menjadi penyalahguna obat-obatan (drug abuse). Mencoba merokok secara signifikan membuka peluang penggunaan obat-obatan terlarang di masa yang akan datang.
Berdasarkan data epidemiologi diketahui kurang lebih 20% dari perokok memiliki risiko delapan kali menjadi penyalahguna NAPZA, dan berisiko sebelas kali untuk menjadi peminum berat dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok. Perhatian khusus mengenai masalah ini dikaitkan dengan meningkatnya jumlah perokok remaja.
Menangani masalah kebiasaan merokok pada remaja diharapkan dapat mencegah masalah yang akan timbul dikemudian hari berkaitan kebiasaan tersebut, salah satunya adalah pencegahan penyalahgunaan narkoba. Menurut Teddy Hidayat, Spesialis Kedokteran Jiwa, Remaja yang berisiko tinggi adalah remaja-remaja yang memiliki sifat pemuasaan segera, kurang mampu menunda keinginan, merasa kosong dan mudah bosan, mudah cemas, gelisah, dan depresif.
Pemahaman tentang kebiasaan merokok dan kecenderungan sifat kepribadian seseorang akan sangat membantu upaya menghentikan kebiasaan yang merugikan tersebut. Untuk pencegahan kebiasaan merokok pada anak-anak dan remaja. Orang tua serta guru memegang peranan besar untuk mengawasi, memberikan informasi yang benar dan yang terpenting tidak 
menjadi contoh perilaku individu yang ketagihan kebiasaan merokok.

GANGGU KESEHATAN JIWA
Merokok berkaitan erat dengan disabilitas dan penurunan kualitas hidup. Dalam sebuah penelitian di Jerman sejak tahun 1997-1999 yang melibatkan 4.181 responden, disimpulkan bahwa responden yang memilki ketergantungan nikotin memiliki kualitas hidup yang lebih buruk, dan hampir 50% dari responden perokok memiliki setidaknya satu jenis gangguan kejiwaan. Selain itu diketahui pula bahwa pasien gangguan jiwa cenderung lebih sering menjadi perokok, yaitu pada 50% penderita gangguan jiwa, 70% pasien maniakal yang berobat rawat jalan dan 90% dari pasien-pasien skizrofen yang berobat jalan.
Berdasaran penelitian dari CASA (Columbian University`s National Center On Addiction and Substance Abuse), remaja perokok memiliki risiko dua kali lipat mengalami gejala-gejala depresi dibandingkan remaja yang tidak merokok. Para perokok aktif pun tampaknya lebih sering mengalami serangan panik dari pada mereka yang tidak merokok Banyak penelitian yang membuktikan bahwa merokok dan depresi merupakan suatu hubungan yang saling berkaitan. Depresi menyebabkan seseorang merokok dan para perokok biasanya memiliki gejala-gejala depresi dan kecemasan (ansietas).
Sebagian besar penderita depresi mengaku pernah merokok di dalam hidupnya. Riwayat adanya depresi pun berkaitan dengan ada tidaknya gejala putus obat (withdrawal) terhadap nikotin saat seseorang memutuskan berhenti merokok. Sebanyak 75% penderita depresi yang mencoba berhenti merokok mengalami gejala putus obat tersebut. Hal ini tentunya berkaitan dengan meningkatnya angka kegagalan usaha berhenti merokok dan relaps pada penderita depresi.
Selain itu, gejala putus zat nikotin mirip dengan gejala depresi. Namun, dilaporkan bahwa gejala putus obat yang dialami oleh pasien depresi lebih bersifat gejala fisik misalnya berkurangnya konsentrasi, gangguan tidur, rasa lelah dan peningkatan berat badan).
Nikotin sebagai obat gangguan kejiwaan Merokok sebagai salah satu bentuk terapi untuk gangguan kejiwaan masih menjadi perdebatan yang kontroversial. Gangguan kejiwaan dapat menyebabkan seseorang untuk merokok dan merokok dapat menyebabkan gangguan kejiwaan, walau jumlahnya sangat sedikit, sekitar 70% perokok tidak memiliki gejala gangguan jiwa.
Secara umum merokok dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi, menekan rasa lapar, menekan kecemasan, dan depresi. Dalam beberapa penelitian nikotin terbukti efektif untuk pengobatan depresi. Pada dasarnya nikotin memberikan peluang yang menjanjikan untuk digunakan sebagai obat psikoaktif. Namun nikotin memiliki terapheutic index yang sangat sempit, sehingga rentang antara dosis yang tepat untuk terapi dan dosis yang bersifat toksis sangatlah sempit.
Sehingga dipikirkan suatu bentuk pemberian nikotin tidak dalam bentuk murni tetapi dalam bentuk analognya. Namun, kerangka pemikiran pemberian nikotin sebagai obat tidaklah dalam bentuk kebiasaan merokok. Seperti halnya morfin yang digunakan sebagai obat analgesik kuat (penahan rasa sakit), pemberiannya harus dalam pengawasan dokter. Gawatnya, saat ini nikotin bisa didapatkan dengan bebas dan mudah dalam sebatang rokok, hal ini perlu diwaspadai karena kebiasaan merokok tidak lantas menjadi sebuah pembenaran untuk pengobatan gejala gangguan kejiwaan.

SISTIM REPRODUKSI
Studi tentang rokok dan reproduksi yang dilakukan sepanjang 2 dekade itu berkesimpulan bahwa merokok dapat menyebabkan rusaknya sistim reproduksi seseorang mulai dari masa pubertas sampai usia dewasa
Pada penelitian yang dilakukan Dr. Sinead Jones, direktur The British Medical Assosiation’s Tobacco Control Resource Centre, ditemukan bahwa wanita yang merokok memiliki kemungkinan relatif lebih kecil untuk mendapatkan keturunan.
pria akan mengalami 2 kali resiko terjadi infertil (tidak subur) serta mengalami resiko kerusakan DNA pada sel spermanya. Sedangkan hasil penelitian pada wanita hamil terjadi peningkatan insiden keguguran. Penelitian tersebut mengatakan dari 3000 sampai 5000 kejadian keguguran per tahun di Inggris, berhubungan erat dengan merokok.
120.000 pria di Inggris yang berusia antara 30 sampai50 tahun mengalami impotensi akibat merokok. Lebih buruk lagi, rokok berimplikasi terhadap 1200 kasus kanker rahim per tahunnya.

WANITA MEROKOK, MENOPAUSE DINI
Perempuan yang merokok sangat mungkin untuk mulai memasuki masa menopause sebelum usia 45 tahun dan juga membuat mereka menghadapi resiko osteoporosis dan serangan jantung, demikian laporan beberapa peneliti Norwegia.
“Di antara sebanyak 2.123 perempuan yang berusia 59 sampai 60 tahun, mereka yang saat ini merokok, 59% lebih mungkin mengalami menopause dini dibandingkan dengan perempuan yang tidak merokok,” kata Dr. Thea F. Mikkelsen dari University of Oslo dan rekannya.
Bagi perokok paling berat, resiko menopause dini hampir dua kali lipat. Namun, perempuan yang dulunya merokok, tapi berhenti setidaknya 10 tahun sebelum menopause, pada dasarnya kurang mungkin untuk berhenti menstruasi dibandingkan dengan perokok sebelum usia 45 tahun.
Ada bukti bahwa merokok belakangan dalam kehidupan membuat seorang perempuan lebih mungkin untuk mengalami menopause dini, sedangkan perokok yang berhenti sebelum berusia setengah baya mungkin tak terpengaruh, kata Mikkelsen dan timnya di dalam jurnal Online, BMC Public Health.
Mereka meneliti hubungan lebih lanjut dan menetapkan apakah menjadi perokok pasif juga mungkin mempengaruhi waktu menopause. Para peneliti tersebut mendapati bahwa hampir 10% perempuan memasuki menopause sebelum usia 45 tahun.

KEBIJAKAN PEMERINTAH
Menurut Menkessos, pertumbuhan yang sangat cepat ini membuat Indonesia diperkirakan akan mencapai rekor, terutama dengan berbagai masalah kesehatan yang cukup berat, di antaranya berkaitan dengan rokok. Sementara itu diakui Menkessos, larangan membatasi aktivitas merokok di tempat umum masih belum bisa dilakukan lebih tegas.
Meski PP nomor 81/1999 yang diperbarui dengan PP 38/2000 tentang Pengamanan Rokok bagi Kesehatan sudah diberlakukan, tetapi diakui pula, law enforcement-nya belum ada sehingga belum memiliki kekuatan.
detikcomTingginya target penerimaan negara dari cukai rokok yang mencapai Rp 17 triliun pada anggaran 2001 dinilai telah menyebabkan pemerintah tidak konsisten menegakkan PP No.38/2000 tentang pengamanan rokok bagi kesehatan.
Komisi VII DPR mendesak untuk mengatur masalah rokok itu dibuat dalam bentuk UU, sehingga masyarakat akan mempunyai posisi tawar yang cukup kuat. Disamping itu, DPR akan dapat melakukan pengawasan yang ketat terhadap pemerintah maupun industri rokok.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) akan menindak tegas perusahaan rokok yang menayangkan iklan rokok di media elektronik di bawah pukul 21:30 waktu setempat. “Bila teguran ini tidak diindahkan, BPOM akan melakukan upaya hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tegasnya. Iklan rokok yang melanggar ketentuan PP No.81 tahun 1999 tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan dan PP No.38 tahun 2000 tentang Perubahan Atas PP no 81 tahun 1999 akan dikenakan pidana penjara paling lama lima tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp100 juta. Penerimaan cukai rokok pada tahun 2000 mencapai Rp 10,27 triliun, sedangkan belanja kesehatan akibat merokok sesuai data dari Ditjen POM Depkes pada tahun yang sama mencapai Rp 11 triliun.

BERHENTI MEROKOK
Beberapa alasan untuk berhenti merokok
1. Impotensi
Merokok akan mengurangi aliran darah yang diperlukan untuk mencapai suatu keadaan ereksi. Karena hal tersebutlah rokok dapat mempengaruhi days ereksi penis.
2. Wajah keriput
Merokok dapat mengurangi aliran oksigen dan zat gizi yang diperlukan sel kulit Anda dengan jalan menyempitkan pembuluh darah di sekitar wajah. Sehingga akan menyebabkan keriput.
3. Gigi berbercak dan nafas bau.
Partikel dari rokok sigaret dapat memberi bercak kuning hingga cokelat pada gigi Anda, dan ini juga akan memerangkap bakteri penghasil bau di mulut Anda. Kelainan gusi dan gigi tanggal juga lebih sering terjadi pada perokok.
4. Anda dan di sekitar’ menjadi bau.
Rokok sigaret memiliki bau yang tidak menyenangkan dan menempel pada segala sesuatu, dari kulit dan rambut Anda sampai pakaian dan barang-barang di sekitar Anda. Dan bau ini sama sekali bukan hal yang membangkitkan selera pasangan maupun teman-teman.
5. Tulang rapuh
Sejumlah penelitian menemukan hubungan antara merokok dengan osteoporosis pada pria dan wanita. Sebuah penelitian mengamati kasus patah tulang pinggul pada wanita lansia, dan menyimpulkan bahwa satu dari 8 kasus patah tulang itu disebabkan oleh kehilangan massa tulang yang disebabkan oleh merokok.
6. Depresi
Sebagian ilmuwan menganggap rokok mengandung zat yang mampu menyebabkan peningkatan mood. Zat inilah yang biasanya kandungannya berkurang saat seseorang menderita depresi. Itulah juga penyebabnya mengapa orang yang sedang stres atau depresi cenderung mencari ‘pelarian’ ke rokok.
7. Panutan yang buruk bagi anak.
Setiap hari, dliperkirakan 3000 anak di AS yang menjadi ketagihan merokok sigaret. Bila mereka terus merokok, 1000 diantaranya bisa dipastikan akan meninggal akibat penyakit yang berhubungan dengan merokok.
8. Kebakaran
jika Anda ceroboh, saat merokok clan membuang puntung rokok yang masih menyala ke sembarang tempat dapat menyebabkan kebakaran.
9. Sirkulasi darah yang buruk
Sel darah merah telah dirancang dari sananya untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Pada perokok, molekul oksigen digantikan oleh komponen dari asap rokok, sehingga menghambat transportasi oksigen yang penting bagi kehidupan sel.
10. Terkesan bodoh
Jika perokok membela ketergantungannya, ada satu kebenaran yang tak mampu mereka pungkiri: Seperti kata slogan, rokok itu pembunuh. jadi, bila masih ada yang meneruskan kebiasaan itu, tentunya akan terlihat bodoh kan.

TIGA HAL UTAMA
Melihat bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan rokok, kiranya diantara kita perlu bahu-membahu berbuat tiga hal utama :
ü Komunikasi dan informasi tentang bahaya merokok, baik bagi si perokok langsung maupun perokok pasif.
ü Menyediakan tempat-tempat khusus bagi orang yang merokok agar yang bukan perokok tidak terkena dampak negatifnya.
ü Jangan merasa segan untuk menegur perokok, jika anda merasa terganggu.

STRATEGI BERHENTI MEROKOK
Berikut ini strategi-strategi yang dapat anda gunakan untuk berhenti merokok:
1. Rencanakan waktu berhenti
Rencanakan kapan anda akan berhenti merokok untuk selamanya. Waktunya mungkin saja beberapa hari ke depan atau 2 minggu lagi. Menjelang hari berhenti merokok itu, anda kurangi jumlah rokok yang dihisap setiap harinya.
2. Obat-obatan
Obat membantu mengurangi gejala-gejala berhenti merokok sampai efek terburuk terlewati. Anda mempunyai pilihan obat baik berdasarkan resep dokter maupun obat over-the-counter (tanpa resep dokter). Diskusikan pilihan tersebut dengan dokter anda.
3. Bantu diri anda sendiri
Dalam merencanakan dan menjaga keinginan anda untuk berhenti merokok, carilah informasi mengenai rokok dan penyakit yang ditimbulkan dari berbagai sumber terpercaya seperti American Cancer Society, American Lung Association, Centers for Disease Control and Prevention atau situs lokal seperti Yayasan Kanker Indonesia, Yayasan Jantung Indonesia ,Komite Nasional Penanggulangan Masalah Merokok. Bantulah diri anda dengan informasi yang meyakinkan anda untuk menjauh dari rokok setelah berhenti merokok.
4. Kelompok pendukung
Entah anda bertemu secara online atau sebuah kelompok pendukung. Carilah dukungan dari orang-orang yang juga berusaha untuk berhenti merokok.
5. Konseling
Konseling merupakan pertemuan tatap muka dengan dokter yang terpercaya, psikolog, perawat atau konselor. Forum ini akan membahas hal-hal apa saja yang menghalangi anda untuk berhenti merokok dan cara-cara untuk mengatasinya.
6. Cold turkey
Merupakan strategi dengan langsung berhenti merokok. Jika anda memilih cold turkey maka anda akan mengalami gejala-gejala putus rokok, seperti semua orang yang berhenti merokok seperti tidak sabar (restlessness), nafsu makan bertambah, mudah tersinggung.
Disarankan agar anda mencari bantuan saat anda berhenti merokok, baik itu berupa dukungan ataupun pengobatan.
7. Olahraga
Olahraga akan membantu anda mengatasi stres dan berat badan yang bertambah setelah anda berhenti merokok.
8. Ajak Sahabat/Keluarga Anda
Mintalah teman atau anggota keluarga yang tidak merokok untuk menyediakan waktu mereka jika anda mengalami masa-masa yang sulit.
9. Terapi alternatif
Beberapa perokok mencoba metode hipnotis atau akupuntur untuk membantu mereka berhenti merokok, meskipun tidak banyak yang terbukti berhasil. Namun, bila metode tersebut membuat anda berhenti merokok, berarti metode tersebut cocok dengan anda.
Untuk berhenti merokok, anda membutuhkan pendekatan personal. Apa yang berhasil untuk orang lain belum tentu berhasil pada anda


Apa Sebab Orang berbohong?

Apa sebab orang berbohong?
Sebuah penelitian di Amerika yang dilakukan oleh NIMH (National Institute of Mental Health) menunjukkan bahwa dalam seminggu, orang berbohong  terhadap 30% orang lain dalam komunitas. Mahasiswa malah menunjukkan angka 38% jumlah orang yang mereka bohongi. Jadi kira-kira, dari 100 orang yang diajak berinteraksi dalam seminggu, maka ada 38 orang yang telah dibohongi. Luar biasa bukan?!
Apabila kebohongan memang sangat masif dilakukan, tentunya ada alasan mengapa bohong menjadi penting dilakukan. Tidak ada sesuatu tanpa sebab bukan?! Nah, apa yang menyebabkan timbulnya kebohongan? Sekurang-kurangnya terdapat 4 faktor penyebab orang berbohong, yaitu :
  1. Faktor kepribadian, yakni adanya pribadi-pribadi tertentu yang cenderung untuk selalu berbohong
  2. Faktor konteks sosial, yakni adanya konteks sosial tertentu yang membuat orang melakukan kebohongan.
  3. Faktor kemanfaatan bagi pembohong, yakni adanya kemanfaatan yang dicapai bagi pelaku kebohongan.
  4. Faktor kemanfaatan bagi orang lain yakni adanya kemanfaatan bagi orang lain.
Faktor kepribadian penyebab kebohongan
Apakah Anda menemui orang di sekitar Anda yang sering melakukan kebohongan?  Jika iya, apa pendapat Anda? Sangat mungkin Anda menuduhnya memiliki kepribadian tertentu yang membuat orang tersebut menjadi lebih pembohong. Biasanya, mereka yang melakukan kebohongan jauh lebih banyak daripada umumnya orang disebut  pseudologia fantastica. Adapun kecenderungan patologis untuk secara rela dan sadar berbohong dan membuat cerita khayalan disebut mythomania.
Para penderita mythomania memiliki kecenderungan sangat kuat untuk membuat cerita bohong pada orang lain namun bukan karena ingin membohongi. Mereka berbohong lebih karena keinginan mendapatkan perhatian lebih besar. Jadi, bila Anda mengalami keinginan sangat kuat untuk lebih diperhatikan oleh orang lain, lalu karenanya mengarang cerita bohong, dan Anda sering melakukannya maka Anda, mengalami mythomania.
Menurut banyak ilmuwan psikologi, ada tipe kepribadian tertentu yang cenderung untuk melakukan kebohongan lebih banyak daripada orang lain. Berbeda dengan mythomania yang merupakan kecenderungan patologis atau ketidakberesan mental. Ada jenis kepribadian tertentu yang normal namun cenderung untuk lebih mudah berbohong. Kepribadian yang seperti apakah yang cenderung untuk lebih mudah berbohong itu?
Mereka yang cenderung melakukan kebohongan adalah mereka yang cenderung memiliki kepribadian manipulatif (lebih suka memanipulasi segala sesuatu), lebih memperhatikan penampilan diri (baik secara psikis maupun fisik) dan lebih mudah melakukan interaksi sosial dengan orang lain (sociable). Coba Anda perhatikan di sekitar Anda, jika ada orang yang semacam itu maka ia lebih mungkin untuk melakukan kebohongan, meskipun tentu saja Anda tidak bisa menuduhnya.
Faktor konteks sosial penyebab kebohongan
Coba Anda ingat, pernahkah Anda berada dalam situasi dimana Anda mau tidak mau harus berbohong? Apakah Anda akan mengatakan yang sesungguhnya pada mertua Anda bahwa Anda disakiti oleh anaknya? Sangat mungkin Anda akan mengatakan tidak kepadanya. Pada saat calon mertua Anda menanyai Anda apakah Anda masih bujang asli. Maka apa jawaban Anda? Jika Anda menjawab sudah tidak lagi, Anda akan kehilangan muka, plus kehilangan anaknya. Jika menjawab masih, itu bohong namanya. Nah, apa yang Anda pilih?
Bagaimana sikap Anda terhadap pejabat tinggi negara di Jakarta dengan petani penggarap lahan di Bantul? Sudah tentu berbeda. Apakah Anda akan mengatakan ‘jelek’, gaya berpakaian sang pejabat jika Anda diminta menilainya? Sangat mungkin Anda akan mengatakan tidak jelek, meskipun sebenarnya Anda menilainya jelek. Seperti kata Emha Ainun Nadjib, “Di depan pak Menteri, bola tenis itu tahu”. Lha jelas, masa’, main tenis lawan pak menteri habis-habisan. Itu artinya tidak tahu diri. Jadi, terang ada situasi-situasi dimana seseorang didorong untuk berbohong.
Terdapat banyak situasi dimana seseorang didorong untuk berbohong. Misalnya pada situasi kerusuhan, maka kebohongan lebih banyak beredar. Apakah Anda akan mengaku warga kampung A pada warga kampung B yang menyerang kampung A, meski Anda warga kampung A? Anda mati konyol kalau mengaku warga kampung A.
Berbohong juga biasa dilakukan pada saat menghadapi pihak yang lebih berkuasa dan otoritatif, seperti pada saat menghadapi mertua di atas. Pada saat menghadapi harapan sosial, biasanya seseorang juga cenderung berbohong ketika tidak bisa memenuhinya. Misalnya Anda seorang sarjana komputer, maka diharapkan Anda bisa memperbaiki komputer rusak. Nah, padahal Anda sudah lupa sama sekali soal komputer karena telah lama tidak mengutak-utik komputer. Jika Anda menjawab tidak bisa, itu artinya menentang harapan sosial yang ditujukan pada Anda sebagai seorang sarjana sosial. Jika menjawab bisa, Anda toh masih bisa membawanya ke bengkel reparasi.
Pada situasi yang membutuhkan penghiburan, bukankah seseorang juga didorong untuk berbohong? Apakah Anda akan mengatakan pada teman Anda bahwa kanker yang dideritanya akan membunuhnya dalam 1 bulan? Lha sangat mungkin Anda hanya akan mengatakan baik-baik saja padanya. Itu bohong bukan?!
Faktor kemanfaatan bagi pembohong
Mengapa Anda mau berbohong? Salah satunya adalah karena bohong memberikan manfaat kepada Anda, baik secara langsung maupun tidak. Jikalau berbohong merugikan Anda, kira-kira apakah Anda mau berbohong? Terdapat beberapa manfaat yang bisa diraih jika melakukan kebohongan. Kemanfaatan bagi diri si pembohong bisa berupa kemanfaatan psikis maupun fisik dan material. Mungkin Anda hanya bisa mendapatkan satu manfaat dari satu kebohongan. Akan tetapi mungkin juga beberapa manfaat bisa sekaligus Anda dapatkan dari satu kebohongan.
Berikut adalah manfaat-manfaat yang mungkin bisa didapat dari melakukan kebohongan dan menjadi sebab seseorang melakukan kebohongan. Coba Anda ingat-ingat mana yang paling sering Anda lakukan.
  1. Melindungi kepentingan
  2. Menguntungkan kepentingan
  3. Menimbulkan respon emosional tertentu yang diinginkan
  4. Melindungi dari rasa malu, kehilangan muka, atau terlihat buruk
  5. Melindungi dari ketidaksetujuan
  6. Melindungi dari rasa terluka
  7. Melindungi dari kekhawatiran
  8. Melindungi dari konflik
  9. Melindungi dari ketidaknyamanan
  10. Melindungi privasi
  11. Membuat terlihat lebih baik dari yang sebenarnya
  12. Membuat tampak berbeda dari sebenarnya
  13. Mengatur perasaan, emosi dan mood yang dimiliki
  14. Mendapatkan keuntungan personal bagi
  15. Membuat sesuatu lebih mudah atau lebih nyaman
  16. Membantu mendapatkan informasi yang diinginkan
  17. Membantu mendapatkan apa yang diinginkan
  18. Melindungi dari hukuman fisik
  19. Melindungi aset, properti atau harta
  20. Melindungi keamanan
  21. Melindungi dari kehilangan status atau posisi tertentu
  22. Melindungi dari sesuatu yang mengganggu atau yang tak ingin dilakukan
Faktor kemanfaatan bagi orang lain
Mungkin Anda berbohong bukan untuk diri Anda tapi untuk orang lain. Misalnya pada saat Anda diminta teman Anda untuk membohongi pacarnya kalau teman Anda itu sedang bersama Anda, padahal teman Anda sedang bersama selingkuhannya. Demikian juga saat kakak Anda dicari-cari preman yang mau menghajar, tentu saja Anda akan lebih suka berbohong kakak tidak di rumah daripada kakak Anda kena hajar.
Secara rinci, berikut beberapa alasan yang mungkin membuat Anda berbohong demi orang lain.
  1. Melindungi atau meningkatkan keadaan orang lain secara psikologis
  2. Melindungi atau menguntungkan kepentingan orang lain
  3. Melindungi orang lain dari rasa malu, kehilangan muka, atau terlihat buruk
  4. Melindungi orang lain dari ketidaksetujuan atau  luka hati,
  5. Melindungi orang lain dari kekhawatiran
  6. Melindungi orang lain dari konflik
  7. Melindungi orang lain dari ketidaknyamanan
  8. Melindungi privasi orang lain
  9. Membuat orang lain terlihat lebih baik dari yang sebenarnya
  10. Membuat orang lain tampak berbeda dari sebenarnya
  11. Mengatur perasaan, emosi dan mood yang dimiliki orang lain
  12. Mendapatkan keuntungan personal bagi orang lain
  13. Membuat sesuatu lebih mudah atau lebih nyaman bagi orang lain
  14. Membantu orang lain mendapatkan informasi yang diinginkan
  15. Membantu orang lain  mendapatkan apa yang diinginkan
  16. Melindungi orang lain dari hukuman fisik
  17. Melindungi aset, properti atau harta orang lain
  18. Melindungi keamanan orang lain
  19. Melindungi orang lain dari kehilangan status atau posisi tertentu
  20. Melindungi orang lain dari sesuatu yang mengganggu atau yang tak ingin dilakukan

Karakter Orang Suka Bohong Dan Penyebab Orang Berbohong

Beberapa waktu yang lalu sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika oleh NIMH (National Institute of Mental Health) sebuah badan yang meneliti tentang kesehatan dan jiwa manusia merilis hasil penelitian mengenai apa penyebab yang sering menjadi alasan orang untuk berbohong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam seminggu, orang berbohong terhadap 30% orang lain dalam komunitasnya. Untuk kategori mahasiswa malah menunjukkan angka 38% jumlah orang yang mereka bohongi. Jadi kira-kira, dari 100 orang yang diajak berinteraksi dalam seminggu, maka ada 38 orang yang telah dibohongi. Hasil ini tidak menjamin bahwa seorang dengan tingkat pendidikan tinggi akan memiliki nilai persentase kebohongan yang relatif kecil. Apabila kebohongan memang suatu hal yang wajar dilakukan, tentunya ada alasan yang melatarbelakangi mengapa bohong menjadi penting dilakukan.

Ada 4 faktor penyebab orang berbohong

Jasil penelitian berhasil menyimpulkan alasan orang berbohong :
1. Faktor kepribadian, yakni adanya pribadi-pribadi tertentu yang cenderung untuk selalu berbohong
2. Faktor konteks sosial, yakni adanya konteks sosial tertentu yang membuat orang melakukan kebohongan.
3. Faktor kemanfaatan bagi pembohong, yakni adanya kemanfaatan yang dicapai bagi pelaku kebohongan.Terutama jika kebohongan itu memberikan keuntungan bagi si pelaku.
4. Faktor kemanfaatan bagi orang lain yakni adanya kemanfaatan bagi orang lain. Terutama bagi orang yang dianggap penting bagi dirinya.

Faktor kepribadian penyebab kebohongan

Benarkah kepribadian seseorang sangat berperan penting dilakukannya suatu kebohongan? Lalu benarkah ada kepribadian atau karakter yang menganggap bohong wajar dilakukan dan menjadi rutinitas sehari-hari? Biasanya, mereka yang melakukan kebohongan jauh lebih banyak daripada umumnya orang disebut pseudologia fantastica. Adapun kecenderungan patologis untuk secara rela dan sadar berbohong dan membuat cerita khayalan disebut mythomania. Gejala ini akan tampak jika orang yang berbohong dihadapkan pada fakta yang sebenarnya. Bagi mereka yang mempunyai karakter maniak, akan berusaha mempertahankan kebohongannya sebisa mungkin dengan argument-argumen pendukung yang sengaja ia cari atau ia ciptakan untuk memperkuat alibinya.

Para penderita mythomania memiliki kecenderungan sangat kuat untuk membuat cerita bohong pada orang lain namun bukan karena ingin membohongi. Mereka berbohong lebih karena keinginan mendapatkan perhatian lebih besar. Jadi, bila Anda mengalami keinginan sangat kuat untuk lebih diperhatikan oleh orang lain, lalu karenanya mengarang cerita bohong, dan Anda sering melakukannya maka Anda, mengalami mythomania.

Menurut beberapa psikolog, ada tipe kepribadian tertentu yang cenderung untuk melakukan kebohongan lebih banyak daripada orang lain. Berbeda dengan mythomania yang merupakan kecenderungan karakter orang yang hanya ingin diperhatikan. Suatu kepribadian tertentu yang dianggap normal namun cenderung untuk lebih mudah berbohong. Seperti apakah kepribadian tersebut?

Jika anda menemui orang yang suka memanipulasi baik itu ucapan maupun tindakannya itulah kepribadian manipulatif suatu karakter yang lebih suka memanipulasi segala sesuatu, Orang seperti ini lebih memperhatikan penampilan psikis maupun fisik namun lebih mudah melakukan interaksi sosial dengan orang lain (sociable). Hasil penelitian dari para ahli menemukan bahwa orang dengan karakter ini lebih memiliki tingkat kebohongan yang tinggi. Anda boleh percaya dan waspada jika bertemu dengan orang dengan tipe kepribadian tersebut, walaupun untuk pembuktian apakah ia berbohong atau tidak anda harus bekerja keras mencari pembuktian.
Sebab Orang Berbohong
Sebab-sebab orang berbohong.Aku sebut saja si pembohong dengan LIE.Antara lain sebagai berikut :
1.LIE memang sudah terbiasa berbohong mulai dari kecil.Jadi aku sarankan bagi anda yang telah berkeluarga ajarkan dengan contoh nyata pada anak-anak anda betapa kejujuran itu sangat bernilai harganya.Jangan sampai anda melarang anak-anak anda berbohong tapi anda setiap hari nya juga kurang jujur dalam bekerja ( korupsi ),maupun berumah tangga ( selingkuh,dll ).

2.LIE berbohong untuk menutupi kebohongan yang lain.Waspadalah biasa nya kebohongan nya tersebut adalah merupakan sebuah lingkaran setan.Misal nya,Lie berbohong pada calon istri nya tentang pekerjaan nya,karena sebenar nya Lie seorang pengangguran,Lie berbohong karena dia telah terlanjur membohongi kawan nya yang telah baik meminjami kendaraan dinas perusahaan.Lie beralasan meminjam kendaraan kantor teman nya untuk mengantar nenek nya.Padahal Lie menggunakannya untuk pamer kepada calon istri nya agar seolah-olah Lie adalah pekerja yang sukses di perusahaan.
3.Demi keuntungan pribadi.Kalau kita telaah lebih dalam,tidak ada seorang pembohong pun yang melakukan sebuah dusta kecuali hanya untuk keselamatan bahkan keuntungan diri nya sendiri.
4.Mengejar gaya hidup.Tidak banyak contoh nya,namun salah bila aku bilang sedikit orang yang berbohong demi mengejar gaya hidup.Miskin tapi berlagak kaya.Kasian ya….
5.Melindungi.Berbohong demi melindungi,sudah sering anda saksikan tempo hari tentang suami yang gagah perkasa yang sempat menjadi idola para gadis-gadis.
6.Ingin mengatur perasaan dan mood.Mata Lie terlihat sembab,tetapi ketika ditanya kenapa dia menangis,Lie menjawab,”ah enggak kok,ini tadi mataku kena debu di jalan.” Padahal kenyataan baru saja diputuskan kekasih.
7.Provokasi.Biasa nya dilakukan secara profesional dan sistematis demi menciptakan sebuah kerusuhan massal.Dengan cara menyebarkan isu fitnah,misal nya dukun santet,dsb.
8.Tidak ada sebab apapun.Nah ini yang bahaya.Lie berbohong tanpa sebab dan tanpa tujuan yang pasti,hanya ingin berbohong saja.Ibarat penyakit,aku contohkan penyakit claipto/klepto,yaitu sebuah kelainan yang ditandai dengan dorongan kuat untuk mencuri.Tanpa alasan.Hanya mencuri demi memuaskan rasa yang muncul secara mendadak.Sama hal nya klepto,Lie yang masuk kategori ini juga bisa disembuhkan lewat terapi kejiwaan secara psikiatris.
Demikian rangkuman singkat tentang sebab-sebab bohong dari seorang sarjana psikologi yang berprofesi sebagai mantan bartender.Semoga bermanfaat.
Ayo kenali ciri seorang pembohong apa tanda-tanda orang berbohong! Jangan mudah dibohongi orang ya. Sebenarnya, 5 tips cara untuk mendeteksi orang berbohong sudah pernah saya posting sebelumnya di Blog Untuk SEO. Artikel ini untuk melengkapinya.

Jika seseorang mulai menjelaskan mengapa ia terlambat dengan Memberitahukan urutan kejadian demi kejadian yang menyebabkannya telat, waspadalah, ia bisa jadi sedang membohongi Anda.

Seorang peneliti tentang penipuan asuransi, seperti dikutip Daily Mail, mengatakan bahwa dengan berpikir terlalu keras untuk mengarang cerita para pembohong telah membongkar kedok mereka.

Sharon Leal, peneliti pada University Of Porsmouth, menjelaskan bagaimana prilaku orang ketika mereka berbohong dalam mengajukan klaim asuransi.

Pakar dalam mendeteksi kebohongan itu mengatakan penelitiannya telah menunjukkan bahwa para pembohong membuat rencana yang rumit sebelum berbohong sementara mereka yang jujur tidak mengarang-ngarang cerita.

Ia menjelaskan, karena para pembohong cenderung berpikir bagaimana berkilah ketika ditanyai macam-macam, maka mereka menyimpan terlalu banyak pikiran dalam otak mereka yang kemudian berimbas pada prilaku mereka.

Menurut Leal, perubahan prilaku itu kemudian menjadi dasar untuk membentuk metode penyelidikan baru untuk membongkar kedok para penipu. "Ada kebutuhan yang sangat mendesak untuk menggunakan metode berbasis fakta, yang telah terbukti secara ilmiah, untuk menghemat waktu dan dana (guna menilai seseorang berbohong atau tidak). Jadi, mereka yang tidak bersalah tidak lagi diperlakukan sebagai pesakitan sedangkan penipu dibiarkan kabur," kata Leal.

Ia menjelaskan bahwa sebuah penyelidikan perusahaan asuransi terhadap klaim bisa dipicu oleh berbagai alasan seperti besarnya pertanggungan asuransi atau para penyidik mempunyai firasat ada rekayasa. Pemicu yang lazim dalam penyelidikan adalah ketika pihak yang mengklaim tidak bisa memberikan rincian yang jelas terkait suatu kecelakaan seperti benda yang dikenakan oleh orang lain atau berapa orang yang berada di sekitar lokasi kejadian saat itu. "Penupuan asuransi meningkat sejak resesi mulai dan perusahaan asuransi ingin membasmi para penipu.

Dia mengingatkan bahwa ketika tiba masa sulit, orang makin mungkin melanggar peraturan. Hal ini memang benar dalam kasus penipuan asuransi. "Orang berpikir jika mereka mengatakan yang sebenarnya maka mereka akan dipercaya, tetapi ternyata tidak," Leal menjelaskan.

"Perusahaan asuransi membuang waktu dan dana saat mereka mengejar orang-orang yang tidak bersalah. Dalam situasi seperti itu mereka yang tidak bersalah menarik klaim asuransi mereka karena tidak tahan dengan tekanan dalam proses penyidikan," lanjut Leal lebih jauh.

Menurut Leal banyak teknik dan perangkat pendeteksi kebohongan yang sebenarnya tidak berguna. "Berlawanan dengan yang dipercaya masyarakat selama ini, ternyata para penipu yang mempunyai motif, rupanya tidak gelisah, menghindari kontak mata, atau berkedip karena gugup. Mereka justru tenang dan telah merancang rencana penipuan mereka sampai pada detail yang paling kecil," ulas Leal lagi.

Leal dianugerahi uang sebesar 112.000 Poundsterling dari sebuah perusahaan penyelidikan penipuan asuransi untuk mempelajari kebohongan. Ia menghabiskan tahun pertama dari penelitiannya itu mempelajari apa yang dilakukan oleh penyidik dan seberapa sering metode mereka berhasil. Di tahun kedua ia mencoba metode baru dan mengukur hasilnya. kompas.com

ciri pembohong, tanda orang berbohong, tips bohong, tips deteksi bohong, cara mengetahui orang bohong, trik berbohong, kiat tahu orang jujur atau tidak

Kenapa Senang Berbohong?

Jakarta, Tanpa kita sadari, berbohong kerap kita lakukan tanpa rasa bersalah bahkan mungkin di bulan suci ramadan ini. Esensi berpuasa pun akan berkurang rasanya jika berbohong, meskipun itu untuk kebaikan. Namun apa yang sebenarnya memaksa seseorang untuk berbohong?

Seorang psikolog asal University of Massachusetts, Robert Feldman, PhD mencoba menemukan jawabannya dan menghabiskan waktu 25 tahun untuk membuktikan seberapa sering manusia berbohong dan untuk apa mereka berbohong.

Dalam bukunya yang berjudul The Liar in Your Life: The Way to Truthful Relationships, Feldman mengatakan, rata-rata orang mengatakan 3 kebohongan setiap 10 menitnya. Mungkin terdengar berlebihan, tapi itulah fakta yang ia dapatkan.

Bahkan berdasarkan studi yang dilakukan Feldman, diketahui bahwa tingkat kebohongan para responden sangat tinggi, berbohong bagi mereka sudah menjadi sangat umum dan hal biasa sampai-sampai seseorang tidak menyadari bahwa ia melakukannya.

Menurut Feldman, berbohong sudah dilakukan sedari kecil, sekitar umur 2 atau 3 tahun. Semakin besar seseorang, keahlian berbohongnya pun semakin mantap. Sampai-sampai jika dilakukan tes dengan alat pendeteksi kebohongan mungkin bisa tidak terdeteksi.

Dari studi tersebut banyak orang mengatakan bahwa mereka berbohong untuk bertahan hidup, bahkan banyak diantara mereka yang merupakan orang-orang sukses dan memiliki jabatan tinggi yang sebetulnya adalah pembohong ulung.

Apa yang membuat seseorang berbohong? Jawabannya adalah 'kita berbohong karena itu berhasil'.

Seseorang berbohong untuk mendapatkan apa yang ia mau. Contohnya, memuji seseorang untuk mendapat pujian balik atau keuntungan tertentu, meyakinkan orang lain untuk meyakini apa yang kita mau dan sebagainya.

Teknik berbohong sebenarnya tidak dilakukan oleh manusia saja, hampir seluruh makhluk hidup melakukannya, dan satu alasan yang sama untuk berbohong adalah untuk mempertahankan hidup.

Jika diperhatikan, hewan melakukan teknik kamuflase yang merupakan teknik berbohong sederhana. Kebanyakan hewan melakukan kamuflase untuk menarik lawan jenisnya atau mencari mangsa yang ujung-ujungnya bertujuan untuk mempertahankan hidup.

Lalu, bagaimana dengan manusia? Perlukah seseorang berbohong untuk mempertahankan hidupnya? Istilah white lie atau berbohong demi kebaikan pun kerap dijadikan alasan seseorang untuk melakukan pembelaan diri.

Kebanyakan orang berbohong untuk membuat orang lain senang dengan apa yang mereka katakan, seperti 'saya setuju dengan Anda' atau 'baju itu cocok untukmu'. Berbohong juga dilakukan ketika seseorang ingin melakukan percakapan lebih lancar.

Orang yang berbohong juga cenderung menyombongkan diri, seolah ingin menunjukkan bahwa kita lebih pintar atau lebih mampu ketimbang orang lain. "Itu adalah mekanisme mempertahankan diri dan meningkatkan image seseorang," ujar Feldman seperti dikutip dari AOLhealth, Rabu (26/8/2009).

Apapun alasannya, semua orang pasti pernah berbohong, tidak perlu menyanggah. Tapi di bulan suci ramadan ini ada baiknya mengurangi berbohong. Karena selain mengurangi esensi berpuasa, hidup dalam kebohongan pun takan enak rasanya.

Tips Mengetahui orang yang berbohong pada saat bicara ( face to face )

sebelumya sorry . gw ngepost ini cman berdasarkan pengalaman gw :D

2 the Point :

1. Lihat Matanya, kalo bisa lihat bagian pupil matanya.

awalnya harus ngeliat dulu mata si dia soalnya biar bisa ngedeteksiin boong engga nya

2. orang keduanya juga harus saling tatap dengan kamu

pastiin juga kalo si dia ngeliat kamu juga

3. bikin pertanyaan yang kamu pikir kalo dia itu bohong ( sambil perhatikan lagi matanya )

4. ciri pertama : lihat reaksi matanya jika melihat ke objek lain atau lihat ke atas kemungkinan dia berbohong karena kebanyakan orang gugup pada saat berbohong

logika na. kalo si dia ngeliaitin ke arah lain. karena si dia merasa gugup pada saat berbohong, pada saat menjawab juga kadang-kadang suka
keluar kata-kata "EH...." nah dia tu sebenarnya mikir alasan dulu.

5. ciri kedua : jika si dia berbicara tanpa Handmotion kemungkinan juga berbohong, karena umumnya orang takut akan berbohong

Handmotion disini berbicara sambil menggerakan tangan

6. ciri ketiga : perhatikan mukanya jika memerah kemungkinan juga dia berbohong

7. nah yang terakhir pegang tangannya jika berkeringat kemungkinan juga berbohong ( yah kalo ga mau dipegang liat aja apa berkeringat ? )

8. Kalo males pake cara no 7 liat aja daerah muka pada saat berbicara akan keluar keringet ( lain hal kalo abis olahraga )
Sumber: http://www.indowebster.web.id/showthread.php?t=10551&page=1